CNAF Raup Laba Rp464,3 Miliar pada 2024, Laba Per Saham Ikut Naik!

- CNAF meraih laba bersih Rp464,34 miliar pada 2024, naik 7,45% dari tahun sebelumnya
- Pendapatan perusahaan meningkat menjadi Rp2,04 triliun di 2024, dengan pendapatan konvensional tumbuh positif
- Rasio pembiayaan bermasalah CNAF turun menjadi 1,03%, sementara aset dan liabilitas perusahaan juga mengalami peningkatan
Jakarta, FORTUNE - PT CIMB Niaga Autofinance (CNAF) membukukan kinerja yang solid di sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan CNAF di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/3), laba bersihnya mencapai Rp464,34 miliar. Nilai tersebut meningkat 7,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp432,14 miliar.
Dengan demikian, laba bersih per saham ikut terdongkrak dari Rp180,108 per saham pada 2023 menjadi Rp193,478 per saham pada 2024.
Perolehan laba tersebut tidak lepas dari pendapatan perusahaan yang mengalami peningkatan secara tahunan dari Rp1,65 tiliun pada 2023 menjadi Rp2,04 triliun pada 2024.
Secara terperinci, pendapatan konvensional berkontribusi sebsar Rp1,14 triliun. Nilai itu tumbuh positif dibandingkan pada 2023 yang sebesar Rp734,51 miliar. Sementara pendapatan konvensional menyumbang Rp898,04 miliar, sayangnya nilai itu turun dari periode sebelumnya yang sebesar Rp922,58 miliar.
Dari sisi beban, CNAF mencatatkan peningkatan sekitar 29 persen menjadi Rp1,47 triliun. Beban bunga dan keuangan tercatat paling tinggi yaitu sebanyak Rp412,9 miliar. Ini juga meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp276,1 miliar. Kemudian diikuti beban gaji dan tunjangan yang mencapai Rp263,8 miliar.
Di sisi lain CNAF mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar 11,4 persen pada 2024 menjadi Rp9,96 triliun. Meski pembiayaan meningkat, CNAF mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) bruto di level aman yaitu 1,03 persen, membaik dari tahun sebelumnya yang 1,11 persen.
Sementara untuk aset CNAF tercatat sebanyak Rp10,81 triliun, meningkat sekitar 29,1 persen dari Rp8,37 triliun pada 2023. Untuk liabilitas juga naik hingg 33,7 persen menjadi Rp8,36 triliun. Sedangkan ekuitas berada di posisi Rp2,45 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp2,11 triliun.l