Denominasi adalah: Pengertian dan Penamaan di Berbagai Negara
Ini pengertian denominasi dalam ekonomi.
Jakarta, FORTUNE - Apa itu Denominasi? Dalam konteks ekonomi, istilah ini mengacu pada nilai nominal yang melekat pada uang, saham, dan surat berharga lainnya. Denominasi merujuk pada nilai yang tercantum pada sertifikat seperti sertifikat bank atau surat berharga lainnya. Dengan adanya sertifikat tersebut, nilai kecil di mata masyarakat dapat memiliki makna lebih besar karena sertifikat memiliki nilai finansial yang signifikan.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut pembahasan pengertian denominasi dan istilah yang terkait dengan penamaannya di berbagai negara yang dirangkum dari IDN Times dan berbagai sumber.
Apa itu denominasi? Denominasi adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nilai nominal atau face value dari instrumen keuangan, seperti uang koin, obligasi, mata uang asing, atau aset investasi berpendapatan tetap. Denominasi juga dapat diartikan sebagai nilai dasar dari aset finansial yang digunakan dalam transaksi. Klasifikasi ini memudahkan proses pengelompokkan jenis pembayaran yang bisa dilakukan dan diterima dalam transaksi perdagangan.
Istilah yang berkaitan dengan denominasi
- Nomenklatur Denominasi
Istilah ini mengacu pada proses pemberian nama pada mata uang, baik dalam bentuk nama resmi maupun nama singkat. Sebagai contoh, mata uang Kanada yang dikenal sebagai Dolar Kanada atau disingkat CAD, sering disebut "loonie" karena terdapat gambar burung Loon pada uang kertasnya. Di Amerika Serikat, banyak ATM yang menyediakan berbagai mata uang asing, namun saat penarikan, uang akan diterima dalam bentuk Dolar AS.
- Par Value
Par Value adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan denominasi pada instrumen finansial selain uang, seperti obligasi dan investasi tetap. Pada obligasi, investor dapat membeli obligasi dengan berbagai denominasi, di mana dalam konteks perdagangan di Amerika, denominasi yang tersedia berkisar antara US$50 hingga US$10.000.
Seputar denominasi dan kaitannya dengan mata uang
- Subunit dan Superunit
Setiap mata uang di berbagai negara biasanya memiliki satu unit utama dan subunit yang merupakan pecahan dari unit utama tersebut. Di beberapa negara, terdapat tingkatan subunit, seperti pada zaman Kekaisaran Ottoman, di mana 1 Lira setara dengan 100 kurus, 4000 para, dan 12.000 akce. Saat ini, hanya beberapa negara yang masih memiliki subunit, seperti Dinar Yordania. Di sisi lain, superunit kadang-kadang digunakan sebagai kelipatan dari unit utama.
- Desimal dan nondesimal
Mata uang desimal adalah mata uang yang memiliki rasio antara unit utama dan subunit yang merupakan kelipatan dari 10. Walaupun sistem mata uang desimal lebih umum digunakan, beberapa negara masih menerapkan mata uang non-desimal, seperti Mauritania dan Madagaskar. Meskipun demikian, dalam praktiknya, nilai unit utama di kedua negara tersebut sangat rendah, sehingga subunit jarang digunakan dalam transaksi sehari-hari.
- Pemilihan nama mata uang
Nama mata uang sering kali diambil dari satuan berat, seperti Baht, Pound, dan Lira. Dalam beberapa kasus, penamaan mata uang berkaitan dengan logam mulia atau dipengaruhi oleh entitas politik yang mendefinisikannya. Nama mata uang ini mencerminkan sejarah, politik, dan ekonomi dari negara yang menggunakannya.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa denominasi memainkan peran penting dalam berbagai aspek ekonomi, baik itu dalam perdagangan maupun investasi.