Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dorong Ekonomi Syariah, Penerbitan Sukuk RI Capai US$9,59 Miliar

IMG-20250526-WA0002.jpg
Islamic Finance Dialogue yang diselenggarakan Republika, di Jakarta, Senin (26/5)/Dok Fortune Idn
Intinya sih...
  • Penerbitan Green Sukuk RI mencapai US$9,59 miliar hingga akhir 2024
  • Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan instrumen green sukuk pada 2018
  • Proyek yang didanai oleh green sukuk telah menunjukkan kontribusi nyata terhadap perubahan iklim

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, total penerbitan sukuk hijau Indonesia telah mencapai US$9,59 miliar hingga akhir 2024. Penerbitan ini mencakup berbagai bentuk sukuk seperti global green sukuk, green sukuk retail, dan project based green sukuk.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak, Mochamad Agus Rofiudin menjelaskan, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan instrumen green sukuk pada 2018.

Green sukuk dan cash waqaf linked sukuk menjadi inovasi penting yang memungkinkan partisipasi masyarakat dalam membiayai pembangunan nasional melalui instrumen yang ramah lingkungan dan berbasis syariah,” kata Agus dalam forum Islamic Finance Dialogue yang diselenggarakan Republika, di Jakarta, Senin (26/5).

Penerbitan sukuk ini, lanjut Agus, juga selalu disusun selaras dengan Green Bond Principle dan SDGs Framework.

Empat komponen utama yang mendasari green sukuk, kata Agus, ialah kerangka kerja hijau (green framework), identifikasi proyek hijau, penggunaan dana secara eksklusif untuk proyek dan laporan tahunan atau green impact report sebagai bentuk transparansi.

Ini dampak dari pembiayaan green sukuk

Umat muslim Indonesia sedang beribadah (pexels.com/Mohammed Alim)
Umat muslim Indonesia sedang beribadah (pexels.com/Mohammed Alim)

Agus menjelaskan, proyek-proyek yang didanai oleh green aukuk telah menunjukkan kontribusi nyata terhadap perubahan iklim. Sebagai contoh, dalam indikator efisiensi energi, penerbitan green sukuk berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 2.317 ton CO2 pada 2021 dan 1.884 ton CO2 pada 2022.

Sementara itu, pengembangan infrastruktur perkeretaapian yang didanai sukuk hijau menyumbang pengurangan emisi hingga 2,77 juta ton CO2. Tak hanya itu, konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik juga mencatat penurunan emisi sebesar 129,53 ton CO2.

“Dampak nyata dari green sukuk tidak hanya terlihat pada sisi fiskal, tapi juga pada pembangunan dan lingkungan,” ucapnya.

Agus menekankan bahwa green sukuk adalah alat strategis untuk menciptakan manfaat sosial dan ekologis, mulai dari pengurangan polusi, penghematan energi, hingga pengembangan transportasi publik yang efisien dan rendah emisi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us