FINANCE

Moody's Pangkas Peringkat Kredit 10 Bank di AS

Krisis perbankan AS buat investor kian hati-hati.

Moody's Pangkas Peringkat Kredit 10 Bank di ASIlustrasi Moody's/Shutterstock Andrius Zemaitis
09 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Moody's Investors Service menurunkan peringkat kredit 10 bank kecil dan menengah di Amerika Serikat (AS) dan mengatakan bakal melakukan hal sma untuk sejumlah bank besar termasuk U.S. Bancorp, Bank of New York Mellon Corp., State Street Corp., dan Truist Financial Corp.

Dalam keterangan resminya pada Senin malam, Moody's menyebut beberapa penyebab penurunan tersebut, di antaranya biaya pendanaan yang lebih tinggi, potensi kelemahan modal regulasi, dan peningkatan risiko real estat komersial.

"Secara kolektif, tiga perkembangan ini telah menurunkan profil kredit sejumlah bank AS, meskipun tidak semua bank sama," kata perusahaan peringkat tersebut seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/8).

Kabar tersebut segera beresonansi pada koreksi saham-saham bank yang mengalami penurunan peringkat, termasuk M&T Bank Corp., yang turun 4,6 persen dan Webster Financial Corp., yang kehilangan 3,4 persen. 

Moody's juga memproyeksikan pertumbuhan "negatif" untuk 11 lembaga keuangan, termasuk PNC Financial Services Group, Capital One Financial Corp., dan Citizens Financial Group Inc. Imbasnya, saham PNC turun 4,6 persen dan Capital One kehilangan 3 persen.

Kekhawatiran investor atas krisis perbankan

Para investor, yang terguncang oleh kejatuhan bank-bank regional di California dan New York tahun ini, telah menaruh perhatian besar terhadap tanda-tanda tekanan dalam industri ini. Pasalnya, kenaikan suku bunga memaksa bank harus mengerek bunga simpanan dan meningkatkan biaya pendanaan dari sumber-sumber alternatif. 

Pada saat yang sama, tingkat suku bunga yang lebih tinggi tersebut mengikis nilai aset bank dan membuat lebih sulit bagi peminjam real estat komersial untuk melakukan refinance terhadap utang mereka, yang berpotensi melemahkan neraca keuangan para pemberi pinjaman.

"Biaya pendanaan yang meningkat dan metrik pendapatan yang menurun akan mengikis profitabilitas, sebagai buffer pertama terhadap kerugian," tulis Moody's dalam catatan terpisah yang menjelaskan langkah-langkah tersebut. "Risiko aset meningkat, terutama bagi bank-bank kecil dan menengah dengan paparan yang besar terhadap real estat komersial."

Beberapa bank telah membatasi pertumbuhan pinjaman, yang menjaga modal tetapi juga melambatkan pergeseran dalam campuran pinjaman mereka menuju aset yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi, kata Moody's.

Bank-bank yang bergantung pada tingkat simpanan yang lebih terkonsentrasi atau lebih tinggi yang tidak diasuransikan lebih rentan terhadap tekanan-tekanan ini, terutama bank-bank dengan tingkat sekuritas dan pinjaman berbunga tetap yang tinggi.

Related Topics