Himbara Tancap Gas Salurkan Dana Titipan Rp200 Triliun Pemerintah, Ini Realisasinya

- Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN & BSI mendapatkan dana titipan Rp200 triliun dari Pemerintah untuk mendorong percepatan ekonomi nasional.
- Realisasi penyaluran dana BMRI mencapai 74%, BRI 100%, BTN 42%, BNI 50%, dan BSI 55% hingga akhir September 2025.
- Dana disalurkan ke sektor produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti sektor ekspor, padat karya, UMKM, korporasi, komersial, dan konsumer.
Jakarta, FORTUNE – Lima bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus tancap gas menyalurkan dana titipan Rp200 triliun dari Pemerintah untuk mendorong percepatan ekonomi nasional.
Pada awal penempatan di September 2025, masing-masing bank mendapatkan porsi antara lain Bank Mandiri, BRI dan BNI masing masing sebesar Rp 55 triliun sementara BTN mendapatkan Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun. Lantas bagaimana realisasinya?
Realisasi penyaluran dana BMRI 74% sementara BRI tersalurkan 100%

Bank Mandiri sendiri telah menyalurkan 74 persen atau sekitar Rp 40,7 triliun dari total penempatan dana Kementerian Keuangan sebesar Rp 55 triliun hingga akhir September 2025. Bank dengan kode saham BMRI ini menyalurkan dana kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional.
“Kami optimis penempatan dana tersebut mampu menciptakan efek positif bagi perekonomian masyarakat secara nasional. Kami ingin memastikan setiap dana pemerintah yang dikelola Bank Mandiri benar-benar masuk ke sektor produktif,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini saat konferensi pers paparan kinerja di Jakarta, (27/10).
Penyaluran dana tersebut, lanjut Novita juga difokuskan pada sektor-sektor berorientasi ekspor, padat karya, serta UMKM yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengklaim telah menyalurkan dana titipan pemerintah seluruhnya atau 100 persen pada 16 Oktober 2025. Pembiayaan terbesar diterima oleh segmen mikro yakni sebesar Rp 28,08 triliun, termasuk melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara itu, pembiayaan ke segmen korporasi dialokasikan Rp 11,07 triliun dan diarahkan bagi industri yang mendukung pengembangan industri nasional.
"Penyaluran ini mendorong geliat ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput. Pembiayaan disalurkan secara selektif dan terukur ke sektor-sektor produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi" ujar Hery dalam keterangan resmi Rabu (22/10).
Di sisi lain, pembiayaan juga disalurkan ke segmen komersial sebesar Rp 10,13 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp 6,58 triliun. Meski bukan segmen produktif, Hery mengatakan pada kedua segmen ini, BRI mendorong penguatan aktivitas ekonomi. Alokasi ini ditujukan untuk menjaga daya beli dan memastikan roda ekonomi tetap bergerak di berbagai lapisan.
Penyaluran dana pemerintah di BTN capai 42%, BNI 50% & BSI 55%

Di sisi lain, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkapkan realisasi penyaluran dana Pemerintah di BTN telah mencapai 42 persen atau sekitar Rp10,5 triliun hingga akhir September 2025. Ia menjelaskan proses penyerapan dana pemerintah masih berada pada tahap awal, seiring dengan penyaluran kredit yang dilakukan secara bertahap berdasarkan pipeline kredit yang telah disusun.
Meski demikian, Nixon optimis dana yang dititipkan sebesar Rp25 triliun ini akan terserap sepenuhnya pada akhir November 2025. “BTN telah menyiapkan pipeline kredit yang kuat di berbagai segmen, mulai dari korporasi, komersial, UMKM, konsumer, hingga syariah. Total pipeline yang tersedia mencapai sekitar Rp27,5 triliun, lebih besar dari dana PUN yang ditempatkan sebesar Rp25 triliun,” jelas Nixon.
Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir September 2025, realisasi penyerapan dana oleh BNI dan BSI mencapai 50 persen dan 55 persen. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, menyampaikan bahwa realisasi kebijakan tersebut cukup menggembirakan. Sebab, dana tersebut dapat menambah likuiditas serta memberikan sumber dana yang lebih murah dibandingkan biaya dana (cost of fund) rata-rata bank.


![[Superbank] Key Visual 1.jpg](https://image.fortuneidn.com/post/20251028/upload_68740fd2b53a6f30102b8ab53723c9e9_1484a4db-0447-49d3-b6b6-2f793a55d40c.jpg)















