Istilah idle money cukup sering dijumpai dalam dunia keuangan dan sudah familier terdengar. Namun, tidak sedikit yang mungkin cukup asing dengan istilah tersebut.
Idle money adalah sebuah dana atau aset yang sedang tidak aktif atau tidak sedang digunakan dalam jangka waktu tertentu. Jika dibiarkan terlalu lama, dana tersebut bisa mengendap dan tidak bisa mengimbangi inflasi.
Lantas, apa itu idle money dan cara kerjanya? Simak penjelasan hingga cara mengelola dana tersebut di bawah ini.
Dilansir investopedia, idle money adalah dana yang menganggur atau dana yang belum diinvestasikan pada suatu instrumen investasi.
Pada akhirnya, dana tersebut tidak menghasilkan bunga atau pendapatan dari investasi.
Pada dasarnya, idle money kerap dianggap sebagai sebuah dana yang terbuang karena pemiliknya belum tahu cara menginvestasikannya.
Dana yang tersimpan tersebut bisa mengakibatkan aset mengendap. Bahkan, nilai uangnya tidak bisa mengimbangi tingkat inflasi dan nilainya akan tergerus imbasnya.
Saat inflasi meningkat, idle money cenderung akan kehilangan nilai karena dana tersebut tidak tumbuh seiring dengan biaya pokok yang makin naik.
Maka dari itu, penting untuk memahami dan mengetahui cara mengatur dana yang termasuk idle money agar nilainya tidak jatuh.
Selain definisi, Anda bisa memahami idle money dari cara kerjanya. Dana yang tidak aktif ini memiliki cara kerja yang cukup sederhana.
Anggap saja Anda mempunyai uang sebesar Rp10 juta yang disimpan di dalam brankas atau tempat penyimpanan lainnya, selain rekening tabungan.
Dana yang tersimpan tersebut tentunya tidak bisa menghasilkan bunga atau keuntungan.
Jika Anda memilih untuk memasukan dana tersebut di rekening tabungan atau instrumen investasi, Anda bisa mendapatkan bunga per tahun.
Artinya, dana yang hanya tersimpan di brankas tersebut nilai akan terkikis dan tidak mampu menghasilkan bunga atau pendapatan.
Aset tersebut yang dinamakan idle money atau dana yang menganggur dan tidak mampu memberikan untung.
Sebagai uang tidak memiliki tujuan atau penggunaan tertentu, aset tersebut bisa dimiliki oleh siapa pun, mulai dari perusahaan, pemerintah, atau perseorangan.
Contoh paling umum idle money adalah uang tunai yang tersimpan di rumah.
Anda mungkin tidak menyadari telah menyimpan sejumlah uang di laci atau penyimpanan lainnya. Akhirnya dana tersebut tidak mengalami pertambahan nilai.
Dalam sebuah perusahaan, dana yang menganggur bisa berupa uang sedang tidak dipakai untuk mendanai operasional atau investasi tertentu.
Di ranah pemerintahan, idle money dapat dipahami sebagai uang yang belum dipakai untuk mendanai proyek tertentu, seperti pekerjaan umum, pembangunan perumahan, layanan sosial, dan lain sebagainya.
Agar dana yang termasuk ke dalam idle money bisa menghasilkan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam mengelolanya Berikut beberapa cara mengelola idle money yang bisa diikuti dengan mudah.
1. Mengecek dana yang menganggur
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengecek dana yang tersimpan dan sedang tidak digunakan dalam jangka pendek. Catat dana tersebut secara terperinci sebelum diinvestasikan.
2. Buat skala prioritas
Sebelum menempatkan sejumlah dana tersebut pada investasi atau tabungan, buatlah skala prioritas terlebih dahulu. Dengan begitu, alokasi dana bisa tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
3. Pilih instrumen investasi sesuai kebutuhan
Setelah menyusun alokasi dananya, Anda bisa memilih instrumen investasi sesuai kebutuhan.
Ada banyak pilihan instrumen yang bisa dipilih, mulai dari investasi emas, obligasi, reksadana, dan saham. Perhatikan risiko setiap investasi sebelum membuat keputusan.
Dapat disimpulkan bahwa idle money adalah dana yang tidak digunakan secara aktif atau tidak menghasilkan bunga atau pendapatan dari investasi.
Agar nilainya meningkat, Anda bisa melakukan beberapa cara mengelolanya di atas. Semoga bermanfaat.