Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Bank Raya Melonjak 108,9%, Ini Penopangnya

Ilustrasi Cabang Bank Raya/Dok Bank Raya
Intinya sih...
  • Bank Raya mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 108,9% secara year on year (yoy) mencapai Rp50,89 miliar.
  • Meningkatnya penyaluran kredit dan pendapatan bunga di tahun 2024 mendukung pencapaian laba bank digital.
  • Rasio NPL gross Bank Raya mengalami perbaikan sebesar 118 bps menjadi sebesar 3,22 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40 persen.

Jakarta, FORTUNE - Sepanjang tahun 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 108,9 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp50,89 miliar. 

Laba yang melonjak itu ditopang oleh rasio profitabilitas yang menunjukkan perbaikan signifikan. Hal ini tercermin dari rasio profitabilitas seperti Net Interest Margin (NIM) yang meningkat 53 bps menjadi sebesar 4,44 persen dari tahun sebelumnya sebesar 3,91 persen.

“Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Sehingga kami optimis masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis kami di 2025 dan tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (12/3).

Pencapaian laba bank digital ini juga didukung oleh meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2024 sebesar 17,3 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp890,95 miliar.

Kredit Bank Raya tumbuh 3,4%, bagaimana NPL-nya?

ILUSTRASI SALDO DIGITAL (FREEPIK)

Untuk outstanding kredit bank dengan kode saham AGRO ini juga masih tumbuh 3,4 persen (yoy) menjadi sebesar Rp7,13 triliun. Komitmen Perseroan untuk memperkuat bisnis digital juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit digital selama tahun 2024 menjadi tumbuh 88,9 persen (yoy) menjadi Rp20,57 triliun. Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp2,29 triliun atau bertumbuh 81,6 persen (yoy). Di sisi lain, digital saving menjadi sebesar Rp1,32 triliun tumbuh signifikan sebesar 57,2 persen (yoy). 

Per akhir tahun 2024, Rasio NPL gross Bank Raya masih mengalami perbaikan sebesar 118 bps menjadi sebesar 3,22 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40 persen. Hal itu sejalan dengan NPL net yang terus membaik menjadi sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,51 persen. Meski demikian, NPL Coverage Bank Raya pada akhir tahun 2024 juga semakin kuat tercatat sebesar 455,46 persen meningkat 159 bps dari 296,14 persen pada akhir tahun 2023. 

Aset Bank Raya sentuh Rp13,13 triliun

ilustrasi menghapus jejak digital (unsplash/christina @ wocintechchat.com)

Pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong Total Aset Bank Raya menjadi Rp13,13 triliun meningkat 5,5 persen (yoy). Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman dimana rasio LDR tercatat 87,62 persen, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan Rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 160,27 persen di atas ketentuan minimum sebesar 100 persen. 

Selain itu dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR sebesar 44,29 persen dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,46 persen yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us