Meski Laba Turun, Tapi Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Q1-2025 Naik

- Bank Sampoerna membukukan laba bersih Rp5,3 miliar, turun 79 persen dari kuartal I 2024.
- Pembiayaan bank ini tumbuh solid mencapai Rp11,9 triliun, 63% disalurkan kepada UMKM.
- Likuiditas terjaga dengan DPK Rp13,4 triliun, CAR kuat di level 28,4%, dan volume transaksi mencapai 46 juta dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliun.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Sahabat Sampoerna mengawali tahun 2025 dengan torehan laba bersih Rp5,3 miliar. Angka ini merosot 79 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 sebesar Rp26,3 miliar.
Meski begitu, fungsi intermediasi mencatatkan kinerja yang positif. Sepanjang tiga bulan pertama 2025, bank milik Sampoerna Group ini menyalurkan pembiayaan Rp11,9 triliun, tumbuh 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,6 triliun.
Dari total pembiayaan itu, sebanyak 63 persen atau setara Rp7,4 triliun disalurkan kepada UMKM. Sekitar 86 persen dari kredit UMKM tersebut disalurkan langsung oleh Bank Sampoerna, sementara sisanya melalui lembaga keuangan mitra strategis.
Bank Sampoerna juga mampu menjaga likuiditasnya, tercermin dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp13,4 triliun. Jumlah DPK ini meningkat 4,4 persen dibandingkan yang terakumulasi pada akhir Maret 2024 sebesar Rp12,9 triliun. Sekitar 20 persen dari DPK berbentuk rekening tabungan dan giro (current account & saving account/CASA).
Di sisi lain, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sangat kuat di level 28,4 persen. Sementara itu, rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) terjaga dengan baik di angka 88,4 persen.
CEO Bank Sampoerna, Ali Yong mengatakan industri perbankan menghadapi berbagai tantangan di kuartal pertama tahun 2025 ini, yang diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini turut menyulitkan pelaku UMKM untuk berkembang.
Meski begitu, Ali menyebut Bank Sampoerna tetap berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan UMKM. “Indonesia masih rentan terhadap kondisi ekonomi global, kami terus berkomitmen untuk mendukung UMKM yang kami jalankan dengan terus memanfaatkan teknologi digital dan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Kedua aspek tersebut menjadi langkah strategis kami dalam memperluas cakupan penyaluran kredit UMKM,” ujar Ali melalui siaran pers, Kamis (15/5).
Terkait pemanfaatan teknologi ini, Bank Sampoerna mencatat sepanjang triwulan 2025 ini, volume transaksi mencapai 46 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp30 triliun.
Ali menyakatan walaupun masih terdampak dengan berbagai tantangan ekonomi, Bank Sampoerna masih mampu membukukan laba bersih. Ke depannya pihaknya optimis untuk membalikan kinerja agar bertumbuh positif dengan konsisten mendukung UMKM sebagai tonggak perekonomian nasional.