Logam Mulia Adalah: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Logam mulia memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Bagi yang senang berkecimpung di bidang Investasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan pengertian Logam Mulia. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang langka. Logam mulia adalah logam adi yang tidak memiliki senyawa dengan zat asam. Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Pengertian logam mulia
Logam mulia termasuk salah satu jenis logam yang paling banyak dicari dan diminati karena tahan terhadap oksidasi maupun korosi. Logam mulia atau logam adi ini merupakan jenis logam yang tidak berkarat, tahan banting, awet, tidak mudah lapuk ataupun robek, serta langka.
Logam mulia memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kelangkaannya, perannya sebagai saran investasi, serta kegunaannya. Ada beberapa jenis logam yang termasuk dalam komoditas langka ini, yaitu emas, perak, dan platinum. Emas menjadi jenis yang paling banyak dipilih untuk investasi.
Bentuk logam mulia yang banyak digunakan sebagai instrumen investasi biasanya adalah bar dengan ukuran gram dan kilo. Permintaan logam mulia bisa dibilang cukup tinggi terutama bagi yang melek investasi. Namun, demand untuk produk ini tentu juga dipengaruhi faktor lain seperti resiko perang, inflasi, dan kekhawatiran akan stabilitas keuangan.
Peran logam mulia
Sejak dahulu logam mulia memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi global karena banyak mata uang yang dicetak menggunakan jenis logam ini secara fisik. Mungkin untuk era sekarang sudah tidak banyak mata uang dalam bentuk logam mulia, namun banyak investor yang menjadikannya sebagai aset keuangan.
Logam mulia juga sering dicari sebagai penyimpan nilai dan diversifikasi portofolio. Khususnya selama masa ketidakpastian keuangan dan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Bagi pembeli komersial, logam mulia juga menjadi komponen penting untuk produk elektronik maupun perhiasan.
Emas menjadi jenis logam mulia yang paling populer untuk investasi karena nilainya cenderung lebih tinggi dibandingkan perak atau logam mulia lain. Emas juga menjadi instrumen investasi yang dapat melindungi nilai kekayaan seseorang.
Keindahan dan kelangkaan logam mulia menjadikannya bahan utama dalam pembuatan perhiasan dan karya seni. Emas dan perak telah digunakan selama berabad-abad dalam pembuatan cincin, kalung, gelang, dan berbagai ornamen lainnya. Selain itu, logam mulia sering digunakan dalam seni pahat dan dekorasi mewah.
Jenis logam mulia
Mungkin sebagian masyarakat ada yang menganggap bahwa logam mulia hanyalah emas. Faktanya, ada banyak jenis dan ragam logam mulia lainnya yang dijadikan sebagai instrumen investasi. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Emas
Masyarakat tentu sudah tidak asing dengan istilah emas sebagai logam mulia yang banyak dijadikan instrumen investasi. Emas merupakan unsur kimia dengan simbol Au dan nomor atom 79 yang merupakan unsur transisi dalam sistem periodik unsur.
Ciri khas emas adalah memiliki bentuk yang mengkilap, berat, berwarna kuning, ductile, dan malleable. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia seperti fluorin, klorin, maupun aqua regia sehingga aman dari risiko karat. Emas juga sering digunakan sebagai bahan perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, anting, dan lainnya.
Ketika emas dibentuk menjadi sebuah perhiasan, maka sudah tidak murni lagi karena harus dicampur dengan logam lain seperti perak dan tembaga agar lebih kuat. Semakin tinggi kadar emas dalam sebuah perhiasan, biasanya nilainya juga akan semakin mahal dan begitu pun sebaliknya.
Selain itu, tanda bahwa suatu perhiasan memiliki kadar emas yang tinggi adalah dilihat dari tampilan unik berkilau, yang mana semakin banyak maka perhiasan tersebut semakin berkilau. Emas bukan sekadar bahan baku perhiasan, namun sudah sejak lama digunakan sebagai alat tukar maupun investasi.
Bahkan emas juga bisa digunakan sebagai bahan kosmetik, produk elektronik, hingga makanan. Bagi Anda yang ingin berinvestasi, maka emas adalah pilihan yang tepat karena aset logam mulia jenis ini mampu menangkal inflasi.
2. Platina
Logam mulia jenis ini memiliki keunggulan yakni tahan dari panas dan tidak mudah memudar. Tak heran jika platina banyak digunakan sebagai bahan baku untuk membuat perhiasan. Namun, sama halnya seperti logam mulia lainnya, platina juga banyak digunakan oleh investor sebagai instrumen investasi.
3. Perak
Sama halnya seperti emas, logam mulia perak juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat perhiasan maupun instrumen investasi. Perak adalah bahan mineral hasil bumi dengan lambang Ag dan nomor atom 47.
Ciri khas dari logam mulia perak adalah memiliki transisi lunak yang mengkilap dan berwarna putih. Peran perak pun cukup banyak karena dapat digunakan sebagai konduktor listrik yang baik serta memiliki nilai jual tinggi dan menjadi logam mulia yang aman dari resiko korosi.
4. Iridium (Ir)
Logam mulia iridium mudah dikenali dengan warnanya yang putih. Iridium juga termasuk logam mulia yang tahan terhadap korosi dan bahkan bisa bertahan pada suhu udara ekstrim.
5. Palladium
Bahan lainnya yang juga sering digunakan untuk membuat perhiasan adalah palladium. Logam mulia ini bahkan sering digunakan di bidang otomotif untuk membuat aplikasi katalis dan mengontrol gas buang emisi.
Dalam dunia kedokteran, logam mulia jenis ini juga dimanfaatkan untuk pengobatan. Palladium juga bisa digunakan dalam pemurnian hidrogen dan pembuatan produk elektronika. Anda juga bisa memilih logam mulia palladium sebagai salah satu instrumen investasi baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan.
6. Rhodium
Jenis logam lainnya yang juga sangat tahan terhadap karat adalah Rhodium. Logam ini memiliki ciri khas berkilau dan jauh lebih kuat. Rhodium juga mampu untuk merefleksikan objek dengan sangat baik.
Pemanfaatan Rhodium antara lain untuk membuat perhiasan, cermin, mesin tubin bagian pesawat, lampu sorot, bahan pembuat asam nitrat, maupun senyawa organik lain.
Pada dasarnya, logam mulia adalah sesuatu yang bernilai tinggi dan tahan terhadap korosi sehingga bisa dijadikan instrumen investasi yang cukup menggiurkan. Apalagi nilainya cenderung terus naik