Apa Risiko Kalau Skor Kredit Jelek? Kenali Dampaknya

Dalam hal pembiayaan, skor kredit menjadi salah satu aspek penting bagi kreditur meminjamkan dana kepada calon debitur. Pasalnya, skor kredit dapat menunjukkan rekam jejak kredit seseorang untuk menilai risiko pemberian fasilitas pinjaman.
Skor kredit rendah dapat berdampak signifikan pada kesehatan finansial seseorang. Salah satu dampak skor kredit buruk adalah sulitnya mendapatkan pinjaman bahkan berisiko pengajuan ditolak.
Lantas, sebenarnya apa risiko kalau skor kredit jelek? Simak beberapa dampaknya yang penting untuk dikenali di bawah ini.
1. Kesulitan mendapat pinjaman
Kesulitan mendapatkan pinjaman menjadi salah satu risiko kalau skor kredit jelek yang bisa dirasakan seseorang. Pasalnya, kreditur lebih menyukai pemilik skor kredit baik atau tinggi dalam memberikan pinjaman.
Skor kredit rendah menunjukkan risiko gagal bayar lebih tinggi bagi pemberi pinjaman atau fasilitas kredit lainnya.
Tidak heran, bank atau lembaga keuangan cenderung menghindari dan enggan memberikan pinjaman kepada calon debitur dengan skor kredit buruk.
Bahkan, pengajuan pinjaman bisa saja ditolak oleh kreditur karena skor kredit yang dimiliki terlalu rendah. Karena bank atau lembaga keuangan memiliki standar kualifikasi yang ketat, mendapatkan persetujuan untuk pinjaman bisa dipersulit bagi siapa pun dengan skor kredit buruk.
2. Bunga pinjaman lebih tinggi dengan persyaratan ketat
Beberapa kreditur ada yang memberikan kesempatan kepada pemilik skor kredit rendah untuk mendapatkan pinjaman atau fasilitas kredit.
Namun, bank atau lembaga keuangan akan menyesuaikan risiko mereka dengan mengenakan suku bunga yang lebih tinggi pada debitur.
Artinya, debitur harus membayar lebih banyak uang untuk pinjaman yang diajukan. Selain itu, kreditur bisa memberikan persyaratan yang lebih ketat untuk mengimbangi risiko yang ada.
Dampak skor kredit buruk ini juga akan berakibat pada kondisi kesehatan finansial seseorang. Beban bunga yang lebih tinggi akan berakibat pada pengeluaran yang membengkak.
3. Rekam jejak keuangan buruk
Skor kredit yang buruk bisa menimbulkan kekhawatiran bagi seseorang. Mengingat skor kredit dapat mencerminkan kondisi keuangan seseorang, skor kredit buruk memperlihatkan rekam jejak keuangan buruk.
Hal tersebut dapat terjadi karena keterlambatan pembayaran dan utang yang terlalu banyak. Akibatnya seseorang kesulitan untuk mendapatkan produk dan layanan keuangan di masa depan.
Riwayat keuangan yang buruk tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi berakibat pada kondisi kesehatan mental dan fisik seseorang. Stres berlebihan berakibat buruk pada fisik seseorang.
4. Limit kredit rendah
Jika pemberi pinjaman memutuskan untuk menyetujui pengajuan pinjaman, limit kredit lebih kecil menjadi risiko kalau skor kredit jelek yang dapat terjadi.
Meskipun penawaran diterima, penawaran yang diterima cenderung kurang menguntungkan bagi debitur. Salah satu penawarannya adalah jumlah pinjaman yang rendah.
Pemberi pinjaman cenderung menyimpan penawaran terbaik bagi calon debitur dengan skor tinggi.
Maka dari itu, bank atau lembaga keuangan tidak mungkin menawarkan penawaran seperti biasanya bagi pemilik skor kredit rendah mengingat risikonya lebih tinggi.
5. Mendapat premi asuransi lebih tinggi
Tidak hanya fasilitas kredit dan pinjaman, skor kredit buruk juga bisa menyulitkan seseorang dalam mengajukan asuransi.
Beberapa perusahaan asuransi seperti mobil, rumah, dan asuransi lainnya dapat memakai skor asuransi berbasis kredit untuk menentukan premi seseorang.
Jika skor kredit rendah, premi yang perlu dibayarkan bisa lebih tinggi dari standar. Pasalnya, perusahaan asuransi memandang pemilik skor kredit rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengajukan klaim.
6. Sulitnya menyewa properti
Beberapa perusahaan atau penyedia properti akan melakukan pemeriksaan latar belakang penyewanya, termasuk informasi skor kredit.
Penyedia properti dapat melakukan pemeriksaaan pembayaran, tagihan yang terlambat, dan informasi lainnya sebelum menyetujui untuk menyewakan properti.
Kesulitan menyewa properti menjadi risiko kalau skor kredit jelek yang dapat terjadi ketika mencari tempat tinggal. Penyedia properti dapat menolak permintaan sewa bagi calon penyewa karena skor kredit buruk.
Jika disetujui, penyewa akan dikenakan biaya deposit yang lebih tinggi dari biasanya karena dianggap memiliki risiko tinggi.
7. Peluang karier terbatas
Dalam mencari kandidat yang tepat, beberapa perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang yang mendalam pada calon karyawaannya. Terlebih pada posisi yang berhubungan langsung dengan keuangan seperti akuntan hingga manajer keuangan.
Dalam hal ini, skor kredit dijadikan acuan untuk melihat rekam jejak keuangan. Mereka yang memiliki skor kredit rendah mungkin dianggap kurang dapat diandalkan dalam mengelola keuangan perusahaan.
Akibatnya, peluang karier terbatas karena rekam jejak keuangan yang buruk, sehingga tidak masuk kualifikasi perusahaan.
8. Mengalami kesulitan memulai usaha
Risiko kalau skor kredit jelek berikutnya yang tidak boleh disepelekan adalah menghadapi kesulitan memulai usaha. Hal ini berkaitan dengan pengajuan kredit usaha yang berpotensi ditolak karena skor kredit rendah.
Untuk bisa memulai usaha, modal menjadi aspek penting. Dalam hal ini, pembiayaan dapat diperoleh dari kredit atau fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan.
Skor kredit yang buruk tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemberi pinjaman untuk memberikan dana kepada pengusaha.
Itu dia beberapa risiko kalau skor kredit jelek yang penting untuk diketahui. Mengingat dampak yang bisa terjadi, penting untuk menjaga dan meningkatkan skor kredit untuk mendapatkan akses lebih mudah ke produk serta layanan keuangan.
Semoga bermanfaat!