Bank Mandiri Beli 3.000 Ton Karbon di Tahap Awal
Pembiayaan hijau Bank Mandiri capai Rp115 triliun.

Jakarta, FORTUNE - Bank Mandiri telah melakukan pembelian 3.000 ton CO2 pada tahap awal perdagangan karbon yang telah diluncurkan kemarin (26/9). Pembelian tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi karbon nasional.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga menyambut positif regulasi yang akan diatur terkait skema perdagangan pasar karbon untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon dan mengakselasi target Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk mengedepankan ESG pada aspek bisnis dan operasional," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha melaui keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia di Jakarta, Rabu (27/9).
Pembiayaan hijau Bank Mandiri capai Rp115 triliun

Rudi menambahkan, Bank Mandiri memiliki tiga pilar keberlanjutan yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability beyond banking.
Pada pilar Sustainable Banking, Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan sustainable portfolio sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 51/2017 dan mengembangkan produk keuangan berkelanjutan pada segmen wholesale maupun ritel.
Tercatat, Juni 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan sustainable portfolio sebesar Rp242 triliun atau 25 persen dari total portofolio dengan porsi pembiayaan hijau (green financing) sebesar Rp115 triliun.
"Melalui pembiayaan hijau ini, Bank Mandiri telah membiayai berbagai kegiatan usaha berfaktor lingkungan dan proyek-proyek energi terbarukan, serta clean transportation," kata Rudi.
Bank Mandiri juga telah memiliki produk instrumen keuangan dalam mendukung transisi low carbon economy di Indonesia, seperti Sustainability Bonds, Green Bonds, ESG Repo, Investasi ESG berupa green mutual funds, serta pembiayaan segmen retail pada EV dan panel surya.