FINANCE

Dana Kelolaan Investasi di BCA Tumbuh 40% di Kuartal I-2023

BCA luncurkan reksa dana syariah berbasis ESG.

Dana Kelolaan Investasi di BCA Tumbuh 40% di Kuartal I-2023ilustrasi Bank BCA (dok.BCA)
06 July 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memandang semakin banyak masyarakat Indonesia memahami akan pentingnya berinvestasi untuk masa depan. Data Statistik Pasar Modal Indonesia menunjukkan pertumbuhan jumlah Investor Indonesia sebesar 4,39 persen pada Maret 2023 secara (YoY). Hal ini juga sejalan dengan dana kelolaan investasi atau Asset Under Management (AUM) Investasi BCA yang mengalami pertumbuhan melebihi 40 persen di periode kuartal I-2023 tersebut.

Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan, dalam berinvestasi, diversifikasi tentunya penting untuk dilakukan. “Produk Investasi yang mempertimbangkan aspek environment, social, and governance (ESG) dapat menjadi salah satu solusinya,” kata Haryanto melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/7).

BCA luncurkan reksa dana syariah berbasis ESG

Ilustrasi ESG. (Doc: Fortune Indonesia)

Untuk merespon hal tersebut, BCA meluncurkan reksadana Batavia Global ESG Sharia Equity USD (BGESEU), untuk mendukung investasi berkelanjutan yang mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG).

Dengan menggandeng manajer investasi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), BCA memberikan solusi produk investasi dalam denominasi USD berbasis syariah dengan tema ESG tersebut. Reksa Dana BGESEU bisa diperoleh melalui kantor cabang BCA yang melayani transaksi investasi atau dapat membeli melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.

“Perusahaan yang menerapkan aspek ESG juga cenderung memiliki ketahanan yang tinggi pada masa krisis dan dapat menciptakan value maupun keuntungan dalam jangka panjang,” kata Haryanto T. Budiman.

Presiden Direktur BPAM, Lilis Setiadi juga menyampaikan, perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan ESG cenderung dikelola dengan lebih baik, serta cenderung terhindar dari potensi sanksi akibat pelanggaran hukum juga tuntutan dari pelanggan dan karyawan.

“Kami menggandeng Blackrock sebagai penasihat teknis yang memiliki keunggulan teknologi serta sumber daya riset, yang dapat membantu pengelolaan portofolio BGESEU semakin optimal,” kata Lilis.

Sebagai informasi, Blackrock sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam pengelolaan nvestasi, memiliki dana kelolaan mencapai senilai US$8,5 triliun per 31 Desember 2022. Ia juga menjelaskan, pengelolaan portofolio investasi BGESEU akan berinvestasi pada saham perusahaan global, yang sudah menerapkan ESG. Instrumen tersebut juga mengarah pada perusahaan yang bergerak pada berbagai sektor seperti sektor Teknologi Informasi, Kesehatan, hingga Material dan Industri (sektor-sektor terbesar dalam BGESEU).

Related Topics