FINANCE

Kembangkan Aplikasi, Bank Mandiri Belum Berniat Bentuk Bank Digital

Nilai transaksi Livin' tembus Rp1.700 triliun di 2021.

Kembangkan Aplikasi, Bank Mandiri Belum Berniat Bentuk Bank DigitalDirektur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi
09 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) belum berniat untuk mengakusisi bank kecil untuk dijadikan bank digital. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, timnya masih fokus untuk mengembangkan aplikasi untuk menjangkau dan melayani masyarakat. 

"Kami sekarang masih fokus mengembangkan transformasi digital melalui perkembangan super apps Livin' untuk layanan retail banking dan super platform untuk layanan wholesale digital bank," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2022, Rabu, (9/2). 

Transaksi Livin' tembus Rp1.700 triliun

Darmawan mengungkapkan, jumlah pengguna aplikasi Livin by Mandiri telah mencapai 10 juta pengguna hingga akhir tahun 2021. Sementara itu, untuk nilai transaksi aplikasi miliknya tersebut telah tembus Rp1.700 triliun. "Sangat relevan saat ini kalau Mandiri lebih fokus daripada transformasi digital yang sudah dijalankan," kata Darmawan. 

Pencapaian tersebut juga diapresiasi oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Kartika mengatakan, super apps milik Bank Mandiri bisa menjadi contoh bagi bank lain. "Peluncuran Livin' sebagai super apps, yang menurut saya, salah satu yang terbaik saat ini dan mungkin yang terbaik di antara aplikasi perbankan BUMN," kata Kartika. 

Transaksi wholesale dari aplikasi Kopra mencapai Rp13.500 triliun

Selain aplikasi Livin', Bank Mandiri juga terus melakukan pengembangan aplikasi Wholesale Digital melalui Kopra by Mandiri. Tercatat, sampai dengan akhir 2021 platform digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp13.500 triliun. 

Tak hanya itu, Kopra juga mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp 94,3 triliun. 

Related Topics