Pembiayaan PNM Capai Rp52,29 triliun, Jangkau 13,2 juta Nasabah
Bidik pembiayaan Rp63 triliun di akhir 2022.
Jakarta, FORTUNE - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hingga 11 November 2022 telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp52,29 triliun yang telah disalurkan kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 13,2 juta nasabah aktif.
“Optimalisasi pemberdayaan usaha mikro dan ultra mikro berhasil memberdayakan 13 juta nasabah aktif perempuan prasejahtera melalui PNM Mekaar dan 193 ribu pelaku UMK melalui program ULaMM pada kuartal III-2022” kata Arief Mulyadi selaku Dirketur Utama PNM pada acara Media Gathering di Menara PNM Jakarta, Jumat (11/11).
Dirinya menjelaskan, pandemi telah memberikan tantangan tersendiri bagi para nasabah UMKM. Namun demikian, PNM terus memberikan pendampingan hingga pelaku UMKM naik kelas dan berdaya melewati pandemi Covid-19.
Bidik pembiayaan Rp63 triliun di 2022
Dalam paparannya, Arief Mulyadi menjelaskan mengenai Peran PNM telah melakukan pemberdayaan usaha mikro dan ultra mikro. Hal tersebut juga didukung oleh kerja sama dari Holding Ultra Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Pegadaian.
Arief menyampaikan, pihaknya masih tetap optimis membidik target pembiayaan hingga Rp63 triliun hingga akhir tahun 2022.
Hal tersebut diyakini bakal tercapai berkat dukungan unit mekaar yang telah mencapai 3.509 diseluruh Indonesia dengan jumlah pendamping 56 ribu.
Pembiayaan tersebut juga dibarengi oleh kualitas pembiayaan yang sehat dengah level kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross mencapai 0,59 persen di Oktober 2022 atau membaik dibandingkan tahum sebelumnya di 0,62 persen.
Program PKU lakukan pelatihan 11 ribu kegiatan
Tak hanya sampai disitu, PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) juga telah melakukan pelatihan dan pendampingan sebanyak 11.494 kegiatan di Seluruh Indonesia.
Dari sisi inovasi digital, PNM sendiri memiliki PNM Digi merupakan aplikasi yang digunakan nasabah dalam melakukan aktivitas bisnis nya.
Saat ini PNM memiliki 4.213 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMKM di 34 Provinsi, 513 Kabupaten/Kota, dan 6.634 Kecamatan. Dengan kerja sama dengan Holding Ultra Mikro, pihaknya optimis dapat meningkatkan inovasi serta pencapaian bisnis di tahun mendatang.