FINANCE

Tumbuh 5%, OCBC NISP Bukukan Laba Rp2 triliun 

Kredit OCBC NISP masih terkontraksi 

Tumbuh 5%, OCBC NISP Bukukan Laba Rp2 triliun Ilustrasi OCBC NISP/ farzand01 / Shutterstock.com
30 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank OCBC NISP (OCBC NISP) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp2 triliun atau naik 5 persen secara year on year (yoy) dari Rp1,9 Triliun pada periode yang sama tahun 2020. 

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menjelaskan, perolehan ini dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang mengalami pertumbuhan 9 persen (yoy) menjadi Rp5,7 triliun hingga kuartal III 2021. 

“Dengan berbagai strategi yang telah dilaksanakan dengan baik dan akan terus dilanjutkan, Bank OCBC NISP memproyeksikan kinerja positif berlanjut sampai akhir tahun 2021," kata Parwati melalui keterangan resminya, Jumat (29/10). 

Kredit OCBC NISP masih terkontraksi

Penyaluran kredit Bank OCBC NISP masih mengalami kontraksi -1,35 persen (yoy). Dari Rp118,91 triliun pada September 2020 menjadi Rp117,3 Triliun hingga akhir September 2021. 

Untuk tahun ini, Parwati menjelaskan, mayoritas kredit disalurkan untuk sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa. Bank juga mencatat rasio NPL net pada posisi 1,0 persen dan NPL bruto pada posisi 2,4 persen. Capaian tersebut terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator. 

Pertumbuhan penyaluran KPR juga dialami oleh Bank OCBC NISP di mana hingga September 2021, total portofolio KPR Bank OCBC NISP tercatat tumbuh 15 persen dibandingkan posisi Desember 2020. Hal ini menurutnya disebabkan oleh kenaikan yang cukup baik pada penyaluran KPR baru tercatat 26 persen dibandingkan posisi Desember 2020. 

DPK OCBC NISP tumbuh 5%

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC NISP meningkat 5 persen (yoy) menjadi Rp161,0 triliun dengan rasio dana murah (CASA) yang meningkat menjadi 49,2 persen dari total DPK. Sedangkan, total aset Bank tumbuh 7 persen (yoy) menjadi Rp211,3 triliun. 

Parwati menyampaikan, keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam pengendalian kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi memberikan dorongan positif terhadap perekonomian nasional. 

"Ditambah dengan optimisme publik yang kuat terlihat pada Indeks Keyakinan Konsumen yang mencapai 95,5 persen di bulan September 2021, roda perekonomian mulai melaju positif, pelaku usaha semakin percaya diri untuk melakukan ekspansi bisnis, dan daya beli masyarakat mulai pulih," kata Parwati.

Related Topics