Tumbuh 20,8%, Amar Bank Catat Laba Rp214 miliar di 2024

- Amar Bank mencatat laba bersih Rp214,99 miliar tumbuh 20,8% secara tahunan.
- Pertumbuhan didorong oleh ekspansi segmen pinjaman digital, pendapatan bunga bersih, dan pendapatan non-bunga yang melonjak.
- DPK Amar Bank naik 52%, CAR mencapai 126,31% per Desember 2024, Amar Bank fokus pada penguatan ekosistem digital.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mencatatkan laba bersih sebesar Rp214,99 miliar tumbuh 20,8 persen secara tahunan (YoY).
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi segmen pinjaman digital melalui platform andalan Tunaiku dari Amar Bank.
Selain itu, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non-bunga yang melonjak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Keberhasilan ini merupakan bukti dari strategi kami yang mengedepankan inovasi digital dan komitmen mendukung UMKM dalam memperluas akses keuangan," ujar Vishal melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/4).
DPK Amar Bank naik 52%

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Amar Bank menurutnya masih di level optimal. Vishal mengatakan, DPK tercatat meningkat 52,96 persen yang menunjukkan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.
Dengan semakin bertambahnya jumlah nasabah, Amar Bank memprioritaskan strategi penguatan CASA dan pengembangan inovasi teknologi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang mencapai 126,31 persen per Desember 2024 menjadi indikator solidnya kesehatan keuangan Amar Bank.
“Tingkat CAR yang kuat ini tidak hanya memastikan ketahanan keuangan Amar Bank, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk ekspansi pasar. Kami optimis menghadapi tahun 2025 dan seterusnya dengan strategi pertumbuhan yang berorientasi pada inovasi teknologi dan penguatan produk keuangan digital,” ujar Senior Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan.
Ke depan, lanjut Vishal, Amar Bank akan fokus pada penguatan ekosistem digital melalui kolaborasi strategis dan inovasi Embedded Banking.
"Kami berkomitmen untuk menjaga rasio non-performing loan (NPL) di bawah batas maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tutup Vishal.