Inspirasi Idulfitri 17 Desainer Modest Fashion: Elegan dan Eksklusif

Jakarta, FORTUNE - Industri fesyen Indonesia terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan perubahan zaman dan tren yang kian berkembang dinamis, termasuk di sektor modest fashion. Berdasarkan data Dinar Standard, nilai konsumsi produk halal di Indonesia mencapai angka US$184 miliar pada tahun 2020. Jumlah tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi US$282 miliar pada tahun 2025.
Dari total jumlah konsumsi produk halal tersebut, nilai dari sektor fesyen atau modest fashion di Indonesia sebesar US$15,6 miliar pada tahun 2020 dan diproyeksikan akan meningkat hingga mencapai US$23,28 miliar pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa industri fashion muslim di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, baik di pasar domestik maupun internasional.
Melihat potensi tersebut, Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) kembali hadir pada 10 Februari 2025 di Ballroom InterContinental Hotel Jakarta Pondok Indah. Mengusung tema “The Precious”, gelaran tahun ini tampil lebih spektakuler dengan konsep kebaruan yang menarik. Acara yang diinisiasi oleh Dian Komalasari dan Elma Theana ini melibatkan nama besar seperti Itang Yunasz dan Okky Asokawati sebagai penasihat. Selain itu, Marini Zumarnis dan drg. Devya juga ikut terlibat.
Dian Komalasari, Founder IFA mengatakan gelaran ini IFA tidak hanya menjadi ajang fashion show, tetapi juga exhibition, awarding, serta charity yang bertujuan memperkuat eksistensi industri fashion dan kecantikan di Indonesia.
“Dengan mempertimbangkan bahwa fashion dan kecantikan-estetika merupakan sektor yang saling terkait, IFA dihadirkan untuk memperkuat sinergi keduanya sebagai platform prestisius yang menjadi acuan utama bagi pelaku industri fashion dan kecantikan-estetika,” ujar Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/2). Ia menambahkan bahwa acara ini menjadi wadah bagi para desainer dan pelaku usaha untuk berkolaborasi dan berinovasi untuk memperluas pasar hingga go international.
IFA 2025 tidak hanya menampilkan tren fashion, tetapi juga memberikan penghargaan kepada para pelaku industri melalui IFA AWARD 2025. Penghargaan ini diberikan kepada individu dan institusi yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia fashion dan kecantikan di Indonesia.
Di antara penerima penghargaan adalah Denny Wirawan sebagai The Legend of Fashion Designer, Rinaldy Yunardi sebagai The Most Leading Accessories Designer, serta Ineke Koesherawati yang dinobatkan sebagai The Most Inspiring Hijab Artist. Selain itu, IFA juga mengadakan kegiatan charity sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. Kegiatan ini semakin menegaskan bahwa industri fashion tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tanggung jawab sosial.
Inspirasi fesyen di hari raya Idulfitri

Sejumlah karya desainer dan fashionpreneur ditampikan pada IFA 2025 melalui dua sesi fashion show, termasuk koleksi spesial untuk menyambut Ramadan dan hari raya Idulfitri. Ragam koleksi tersebut bisa menjadi inspirasi busana bagi Anda.
Nada Puspita, misalnya, menghadirkan koleksi Ikat Harmony, yang terinspirasi dari kebersamaan di bulan Ramadan. Dengan motif tenun ikat yang digambar dengan teknik watercolor serta kombinasi motif bunga seperti Peony dan Tulip, koleksi ini mencerminkan harmoni dan kebahagiaan Ramadan. Warna pastel serta bahan chiffon dan crepe semakin memperkuat kesan lembut dan elegan.
Sementara itu, Amapola by Paula Verhoeven menghadirkan Desert Series, sebuah koleksi yang terinspirasi dari warna-warna alami gurun. Dengan bahan linen dan jacquard premium, serta motif bunga yang menjadi ciri khas brand ini, koleksi Amapola menampilkan tampilan simpel tetapi elegan dalam nuansa earth tone.
"Biasanya saya di depan panggung sebagai model kini saya mencoba hal baru di belakang panggung. Amapola sendiri berarti bunga dan tema kali ini raya collection menggunakan material linen dan jacquard premium ada siluet bunga juga dan daun," ujarnya Paula yang kini terjun sebagai pengusaha retail mengungkapkan koleksi perdana Amapola.
Itang Yunasz, sang maestro fashion muslim, menghadirkan koleksi Contemporiental yang mengusung konsep modest fashion dengan sentuhan budaya oriental dan sedikit nuansa India dalam detail bordirnya. Dengan bahan organza dan chiffon silk, serta motif embroidery etnik modern, koleksi ini tampil dalam nuansa off-white yang elegan.
Selain itu, desainer Ayu Dyah Andari akan meluncurkan koleksi Roseraie Eternelle yang di desain untuk hari Raya 2025. Koleksi ini pertama kali diperkenalkan di Paris Fashion Air pada September 2024, dengan kerumitan desain dan detail yang memukau, menjadikannya karya yang dapat disetarakan dengan haute couture yang sangat eksklusif. Menitikberatkan atensi detail yang tinggi, koleksi ini terdiri dari sepuluh gaun dan dress yang dirancang secara teliti, dihiasi dengan sentuhan teknik unik yang menjadikan koleksi ini berbeda dengan koleksi lainnya.
"Mengeksplorasi bahan bludru dengan Baroque sebagai inspirasinya. Tidak hanya penuh dengan detail, koleksi Roseraie Eternelle ini juga mengedepankan keanggunan modern dan kenyamanan, cocok untuk perayaan Idulfitri," kata Ayu.