Untuk menanamkan citra berkelanjutan pada bisnis, para produsen barang mewah disarankan memerhatikan tiga hal berikut.
- Melibatkan Sentuhan Manusia dalam Produksi
Salah satu jenama mewah, Herms, memutuskan meluncurkan produk terbarunya bersama dengan para pengrajin produknya. Dengan begitu, mereka dapat menampilkan kreasi asli dan produk yang terinspirasi oleh karya tersebut.
Selama acara tersebut, para pengrajin Herms membuat karya unik secara langsung di depan para pengunjung. Mereka bahkan menjelaskan cara kerjanya dan berinteraksi dengan konsumen. Secara tak langsung, perjalanan pembuatan produk tersebut pun terkisahkan. Di situ akan terlihat adanya upaya lebih ketimbang produksi dengan manufaktur.
“Pelanggan yang menghadiri acara itu jadi terhubung lebih dalam dengan produk karena merasakan kehadiran orang yang membuat objek itu,” jelas Direktur Kreatif Herms, Pierre-Alexis Dumas.
- Keberlanjutan yang Memikirkan Masa depan
Produsen tak boleh hanya berfokus pada tradisi masa lalu. Mereka juga harus mulai mempertimbangkan keberlanjutan di masa depan, tak bisa hanya mengandalkan produk klasik selamanya. Contoh, Hermès kini aktif mengombinasikan tradisinya dengan desainer-desainer kontemporer seperti Jerman Jessica.
- Dedikasi untuk Komunitas Seni
Produsen barang mewah juga dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap komunitas seni demi meningkatkan nilai etika bisnisnya. Seperti yang dilakukan oleh Hermès Corporate Foundation yang menawarkan residensi kepada seniman. Dengan begitu, para pekerja kreatif itu berkesempatan bekerja sebagai pengrajin dan desainer di perusahaan bersangkutan.