Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Data Jutaan Konsumen Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas

Gucci Salon di Los Angeles/Foto oleh Pablo Enriquez/Dok. Gucci
Gucci Salon di Los Angeles/Foto oleh Pablo Enriquez/Dok. Gucci
Intinya sih...
  • Data pribadi jutaan pelanggan Balenciaga, Gucci, dan Alexander McQueen dicuri dalam serangan siber.
  • Peretasan dilakukan oleh Shiny Hunters yang mengklaim memiliki data terhubung ke 7,4 juta alamat email unik.
  • Kebocoran data juga terjadi di merek mewah lainnya seperti Cartier milik Richemont dan Louis Vuitton milik LVMH.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Data pribadi jutaan pelanggan Balenciaga, Gucci, dan Alexander McQueen dicuri dalam sebuah serangan. Data yang dicuri tersebut meliputi nama, alamat email, nomor telepon, alamat, dan total pengeluaran di butik mewah tersebut di seluruh dunia.

Dilansir dari BBC, Kering, perusahaan induk dari sejumlah jenama mewah, telah mengonfirmasi pelanggaran tersebut dan mengatakan telah mengungkapkan insiden ini kepada otoritas perlindungan data terkait.

Namun, Kering menyatakan tidak ada informasi keuangan, seperti detail kartu, yang dicuri.

Perusahaan juga menyatakan telah mengirimkan email kepada pelanggan yang terdampak, meski belum menyebutkan jumlahnya, atau membuat pernyataan publik apa pun terkait insiden peretasan itu.

Secara hukum, perusahaan tidak diwajibkan membuat pernyataan publik apa pun tentang pelanggaran tersebut selama telah memberi tahu semua individu yang terdampak melalui cara lain.

Pelaku peretasan

Penjahat siber di balik serangan tersebut menyebut diri mereka Shiny Hunters. Mereka mengklaim memiliki data yang terhubung ke 7,4 juta alamat email unik yang menunjukkan jumlah total korban individu bisa jadi serupa.

Sebuah sampel kecil yang dibagikan kepada BBC sebagai bukti berisi ribuan detail pelanggan yang tampaknya asli. Setelah dianalisis, berkas-berkas tersebut dihapus.

Salah satu detail dalam data yang dicuri adalah "total penjualan" yang menunjukkan jumlah uang yang telah dibelanjakan seorang pelanggan untuk setiap merek.

Beberapa pelanggan terbukti telah menghabiskan lebih dari US$10.000, dengan segelintir pelanggan menghabiskan US$30.000 hingga US$86.000 di toko-toko dalam sampel kecil yang dianalisis oleh BBC.

Informasi ini sangat mengkhawatirkan bagi para korban, dan dikhawatirkan menjadi sasaran peretasan dan penipuan sekunder berikutnya jika peretas membocorkan informasi tersebut kepada penjahat lain.

Shiny Hunters tampaknya bertindak sendiri dan mengatakan kepada BBC melalui obrolan Telegram bahwa mereka membobol merek-merek mewah tersebut pada April melalui Kering.

Peretas tersebut menghubungi perusahaan Prancis tersebut pada awal Juni dan mengklaim telah melakukan negosiasi putus-nyambung dengan mereka mengenai tebusan yang harus dibayar dalam Bitcoin.Namun, hal ini dibantah oleh perusahaan yang mengatakan tidak terlibat dalam percakapan apa pun dengan penjahat tersebut.

Perusahaan menyatakan menolak membayar peretas sesuai hukum yang berlaku. Kering mengonfirmasi kebocoran data tersebut dalam sebuah pernyataan tanpa menyebutkan merek-merek yang terdampak.

"Pada Juni, kami mengidentifikasi bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang mendapatkan akses sementara ke sistem kami dan mengakses data pelanggan terbatas dari beberapa rumah kami. Tidak ada informasi keuangan—seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, atau nomor identifikasi yang dikeluarkan pemerintah—yang terlibat dalam insiden tersebut," kata juru bicara Kering, seraya menambahkan bahwa perusahaan telah mengamankan sistem TI-nya.

Serangan tersebut tampaknya merupakan bagian dari fenomena yang lebih luas yang memengaruhi merek-merek mewah dan peritel tahun ini.

Dilansir dari Reuters, kebocoran data juga terjadi di Cartier milik Richemont dan beberapa label LVMH.

Pada Juli, pengawas privasi Hong Kong mengatakan sedang menyelidiki kebocoran data yang memengaruhi sekitar 419.000 pelanggan di Louis Vuitton milik LVMH.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Luxury

See More

Data Jutaan Konsumen Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas

16 Sep 2025, 07:56 WIBLuxury