LUXURY

Viral Brand Indonesia Klaim di Paris Fashion Week, Bagaimana Faktanya?

Hanya ada satu ajang Paris Fashion Week yang resmi di dunia.

Viral Brand Indonesia Klaim di Paris Fashion Week, Bagaimana Faktanya?Dior spring/summer 2021 at Paris Fashion Week/Getty Images
08 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah merek lokal dari mulai fesyen hingga kosmetik dan label restoran mengeklaim ikut acara Paris Fashion Week di Paris. Acara tersebut ternyata merupakan acara Paris Fashion Show yang diprakarsai oleh Gekrafs dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Acara itu dituding membodohi masyarakat dengan mengekor nama Paris Fashion Week, sehingga judul acaranya Paris Fashion Show at Paris Fashion Week. Menjawab tudingan, Ketua Bakominfo Gekrafs, Ifan Seventeen, buka suara lewat akun Instagram pribadinya, @Ifanseventeen.

Dia menjelaskan, Paris Fashion Week merupakan acara yang digelar oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Diakuinya, Gekrafs memang mengajak sejumlah brand lokal ke Paris, tapi bukan untuk show di Paris Fashion Week.

"Jadi, sebenarnya desainer dan juga brand yang tampil di Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh FHCM banyak persyaratan dan juga kurasi," ujarnya, Selasa (8/3).

"Karena banyaknya para antusias dan para pecinta fashion dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitaran event Paris Fashion Week dari FHCM itu banyak banget event-event fashion show juga," katanya.

Tercatat 10 merek Indonesia tampil bersama kolaborator. Ada 3Second X Danjyo Hiyoji, Greenlight dengan Ican Harem, Scarlett x IKYK, Leanne Marshall x Ms Glow, Chayra by Tika Ramlan, Dekranasda Banjarbaru, SHADE SIGNATURE & Shademulsk x Dr. Lid, La Sabellè x Em.En Hair Design, BRAND NO BRAND (H3), dan Yanti Adeni Couture x Ayam Geprek Bensu (H3).

Strategi Ambush Marketing (AM) yang oportunis. Apa tujuannya?

Menyikapi klaim sepihak dari para brand, Managing Partner Inventure dan pakar marketing Yuswohady menyebutkan, bahwa trik ini disebut Ambush Marketing (AM).

“AM adalah aktivitas marketing brand yang mengasosiasikan diri dengan event besar tertentu (umumnya event olahraga dengan sponsorship) tapi brand tersebut bukanlah official sponsor event. Tujuannya, secara oportunistik mendapatkan manfaat dengan cara "menunggangi" event tersebut,” katanya, Selasa (8/3).

Menurutnya, aksi ini merugikan pemilik event (karena "dicatut" namanya) atau official sponsors, yang sudah membayar mahal sponsorship. Pada saat gelaran Piala Dunia atau Piala Eropa, praktik AM marak terjadi. Contohnya, brand menggelar acara nobar pertandingan Piala Dunia padahal bukan sponsor resmi ajang tersebut.

AM ada dua jenis, kata Yuswohady. Pertama, "indirect ambush" yaitu brand menggunakan nama yang tak sama untuk pengelabuan: "Paris Fashion Show". Kedua, "direct ambush" kalau pelaku AM menggunakan nama resmi yang sama: "Paris Fashion Week".

“Yang kedua ini tentu saja ilegal,” ujarnya.

Lebih lanjut, walaupun praktik AM banyak dilakukan brand di seluruh dunia dan menjadi fenomena yang  umum, tapi sebaiknya AM tidak dilakukan karena tidak baik dari sisi moralitas dan etika.

“Ingat, jantung dari brand-building adalah trust,  yaitu bagaimana brand dipercaya oleh konsumennya. Kalau brand berani coba-coba bermain dgn etika melalui trik pengelabuan dan cara-cara marketing yang tidak santun, maka brand trust akan berada di ujung tanduk. Ini sangat riskan bagi kelangsungan brand dalam jangka panjang,” katanya.

Hanya ada satu ajang Paris Fashion Week yang resmi di dunia

Paris Fashion Week (PFW) merupakan salah satu perhelatan fesyen terbesar di dunia, selain Milan Fashion Week, London Fashion Week, dan New York Fashion Week. PFW paling ditunggu karena menampilkan adibusana dan teatrikalnya, yang merupakan karya asli desainer dan rumah mode papan atas seperti Chanel, Balenciaga, Christian Dior, hingga Louis Vuitton.

Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) mengoordinasi dan berusaha membuat pagelaran PFW lebih baik setiap tahunnya. Di tahap awal, Federasi akan berhubungan dengan kota lainnya, yaitu Milan, London, dan New York untuk menjamin koherensi internasional dan tetap menjadi tuas pengembangan yang melayani label-label terkait.

Dengan kata lain, jika ada ajang serupa lainnya yang mengatasnamakan PFW harus diperiksa terlebih dahulu kebenarannya. Pada situs web resmi PFW (https://parisfashionweek.fhcm.paris/en/womenswear-fall-winter-2022-2023/), Anda  dapat memeriksa seluruh jadwal show dan event resmi lainnya.

Beberapa perhelatan acara fashion show di luar agenda resmi PFW juga kerap hadir pada tanggal yang bersamaan. Namun, yang perlu diketahui bersama adalah acara-acara ini murni merupakan acara yang diselenggarakan secara mandiri dan tidak ada kaitannya dengan PFW.

Untuk membedakan apakah acara fashion show tersebut merupakan bagian dari PFWk atau tidak, Anda cukup memeriksa jadwal show dan event yang ada di https://parisfashionweek.fhcm.paris. Jika acara tersebut tidak masuk dalam situs web resmi PFW, maka bisa dipastikan acara-acara tersebut bukan bagian darinya.

Related Topics