Luncurkan Koleksi di Milan, Louis Vuitton Perluas Bisnis Gaya Hidup
Jakarta, FORTUNE - Louis Vuitton memperluas bisnis gaya hidup dengan meluncurkan koleksi rumah komprehensif bertajuk Louis Vuitton Home Collections. Koleksi tersebut debut di gelaran Design Week dan Salone del Mobile, yang berlangsung di Palazzo Serbelloni, Milan pada 7-13 April 2025. Louis Vuitton Home Collections terdiri atas lima pilar utama: furnitur dan pencahayaan, dekorasi (objek dan tekstil), peralatan makan, Objets Nomades, serta produk permainan.
Peluncuran ini menandai babak baru dalam keterlibatan rumah mode asal Prancis tersebut di dunia desain interior, yang sebelumnya telah dikenal melalui karya ikonik seperti Louis Vuitton Bed Trunk (1885) dan Hemingway Library Trunk (1927) karya Gaston-Louis Vuitton untuk Ernest Hemingway.
“Kami pertama kali meluncurkan Objets Nomades pada 2012, bekerja sama dengan beberapa desainer terbaik di dunia, dan sekarang kami memperluas koleksi rumah kami sebagai tanda bahwa kami adalah merek budaya, kami tidak hanya menjual produk,” ujar Chairman dan CEO Louis Vuitton, Pietro Beccari, melansir WWD pada Senin (7/4).
“Kami menjadi bagian dari kehidupan orang-orang dalam berbagai bentuk... kami ingin menyampaikan pesan ini, bahwa kami adalah merek gaya hidup dan ingin lebih dekat dengan orang-orang melalui berbagai saluran dan cara untuk berbicara kepada mereka," katanya, menambahkan.
Untuk merayakan peluncuran ini, Louis Vuitton mempersembahkan koleksi plaids dan bantal dari wol dan kasmir yang terinspirasi oleh karya dua tokoh besar: seniman Futuris Italia Fortunato Depero dan arsitek-desainer Prancis Charlotte Perriand. Tak hanya itu, karya ikonik La Maison au Bord de l’Eau rancangan Perriand tahun 1934 turut direkonstruksi dan dipamerkan di halaman Palazzo Serbelloni.
Koleksi signature dan kolaborasi desainer
Koleksi Louis Vuitton Signature menghadirkan furnitur dan pencahayaan baru seperti sofa modular, kursi, meja, dan lemari samping yang dirancang dengan bahan mewah seperti kayu mulia, onyx, dan marquetry. Desainer terpilih turut ambil bagian, seperti Patrick Jouin yang merancang kursi berlengan dengan lapisan kulit beresleting dan gembok emas khas trunk perjalanan.
Cristián Mohaded dari Argentina menampilkan karya dengan sentuhan etnik melalui jahitan dan motif khas Louis Vuitton, sedangkan Patricia Urquiola dan Atelier Biagetti mempersembahkan objek dekoratif serta lampu berbasis keahlian kulit.
“Keunggulan, kecanggihan, dan desain avant-garde adalah benang merah antara para desainer dan arsitek dengan Louis Vuitton,” ujar Beccari.
Semua produk dibuat secara eksklusif di Italia dan Prancis, dan hanya tersedia di butik Louis Vuitton terpilih. Mengenai ekspansi ke industri perhotelan, Beccari menyatakan, “Kami tidak membatasi ambisi masa depan kami... Hal yang sama berlaku untuk rumah — kami ingin menjadikannya bisnis yang sukses.”
Dalam lini Objets Nomades, Louis Vuitton memperkenalkan Kaleidoscope Cabinet karya Estúdio Campana dalam delapan warna edisi tunggal. Versi birunya tampil eksklusif di Milan Design Week. Dua karya baru, Boitata dan Uirapuru, juga bergabung dalam seri Cocoon Couture. Estúdio Campana telah menjadi mitra desain Louis Vuitton sejak 2012, menyumbangkan karya-karya seperti Cocoon seat dan Maracatu suspension. Desainer lain dalam seri ini antara lain Patricia Urquiola, Atelier Biagetti, India Mahdavi, Tokujin Yoshioka, dan Marcel Wanders Studio.
Dalam kategori permainan, Louis Vuitton meluncurkan mesin pinball yang terinspirasi oleh Pharrell Williams dan koleksi busana pria musim gugur 2025. Meja permainan untuk catur dan mahjong juga hadir, termasuk table football yang ditafsir ulang oleh Estúdio Campana dalam gaya surealis bawah laut.
“Dari Gaston-Louis Vuitton yang memulai dengan jouets (mainan), ada elemen bermain dan kesenangan yang menjadi bagian dari merek ini dan menurut saya itu adalah hal yang bisa disukai orang dan patut ditonjolkan,” tambah Beccari.
Dekorasi dan peralatan makan
Koleksi dekorasi dan tekstil juga tak kalah mencuri perhatian. Urquiola merancang catch-all trays dan vas yang terinspirasi dari kursi Palaver-nya. Jaime Hayon menghadirkan objek dari kulit dan keramik, sementara Zanelatto/Bortotto dan Mohaded menciptakan tekstil penuh warna yang terinspirasi dari motif Damier dan inisial Louis Vuitton.
Koleksi karpet Mohaded mencerminkan lanskap Argentina, dari pegunungan tanah liat hingga gletser selatan. Sementara itu, Nendo menampilkan porselen Limoges berwarna hitam pekat dengan motif Monogram, bunga, dan lozenges.
Produk porselen lainnya termasuk seri Splendor, Constellation, dan koleksi Capri yang terinspirasi dari Riviera Italia. Desain Depero juga hadir dalam bentuk peralatan makan warna-warni khas gaya avant-garde-nya.
Dengan koleksi rumah ini, Louis Vuitton tidak hanya memperluas ranah desainnya, tetapi juga memperkuat identitasnya sebagai merek budaya dan gaya hidup yang menyatu dalam berbagai aspek kehidupan modern.