Mobil Listrik BMW iX Diperkenalkan di Bimmerfest 2022

BMW iX merupakan Sport Activity Vehicle modern yang dirancang untuk menghadirkan interior modern yang nyaman, luas, dan mewah. BMW juga menetapkan standar tinggi untuk keberlanjutan, dimulai dari konsep kendaraan, pemilihan bahan, ekstraksi bahan baku, dan produksi. 

Sel baterai diproduksi menggunakan tenaga hijau eksklusif dari sumber bersertifikat. Dan sejak Februari 2021 perusahaan telah membeli aluminium yang diproduksi menggunakan listrik dari pembangkit energi surya.

Selain itu, motor listrik untuk BMW iX hadir dengan desain yang memungkinkannya menghindar dari penggunaan bahan langka. Eksitasi rotor pada motor BMW iX tidak diinduksi oleh magnet permanen tetap, tetapi melalui energi listrik. Ciri khas dari pengalaman berkendara di atas BMW iX adalah tarikan tenaga seketika dan konsisten, keunggulan sporty khas BMW.

Varian model yang diluncurkan di Indonesia adalah BMW iX xDrive40. Mobil listrik BMW iX berteknologi eDrive generasi ke-5 tanpa emisi  dengan penggerak semua roda (AWD) elektrik. 

BMW iX xDrive40 menghasilkan output lebih dari 326 hp dan akselerasi 0 hingga 100 km/jam dalam 6,1 detik. Konsumsi daya listrik rata-rata di bawah 20 kWh per 100 km berdasarkan siklus WLTP.

Unit baterai BMW iX xDrive40 memiliki kandungan energi (gross) lebih dari 70 kWh, menghasilkan jangkauan yang dihitung WLTP hingga 420 kilometer.

BMW iX xDrive40 dapat mengisi ulang baterai tegangan tinggi hingga 200 kW. Artinya dengan mengisi daya selama 10 menit, energi disimpan cukup untuk menambah jangkauan lebih dari 90 km. Pengisian daya baterai tegangan tinggi dapat ditingkatkan dari 0 persen ke 80 persen dalam waktu kurang dari 34 menit.

BMW Indonesia menginformasikan mobil listrik BMW i4 dan BMW iX mengalami kesulitan produksi. Hal itu membuat calon konsumen harus menunggu waktu indent hingga 2024.

Informasi tersebut dibenarkan langsung oleh Vice President of Customer Support, BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan. Dia menjelaskan hal itu terjadi karena masalah krisis chip semikonduktor.

“Di GIIAS, kendaraan listrik EV kita pertama yang diperkenalkan, itu indennya sampai 2024. Harapannya bisa kita kasih (ke konsumen pada) 2023, tapi hampir semua perusahaan otomotif global mengalami kesulitan dari sisi produksi karena demand saat ini sedang sangat tinggi,” katanya.

Dia menambahkan kelangkaan semikonduktor menjadi salah satu masalah terberat BMW dalam memproduksi mobil listrik. Namun, ia menilai krisis chip tersebut lumrah terjadi dalam industri otomotif.

“Tantangan terbesar BMW adalah produksi, sedangkan permintaan begitu tinggi. Kesulitan kami sebagai perusahaan otomotif adalah produksi, (karena) selama pandemi banyak negara lockdown. Kami kesulitan semikonduktor,” ujarnya.