Porsche Indonesia Luncurkan Kendaraan Listrik Bernuansa Off-Road

Menurut Riko, Taycan Cross Turismo sebenarnya menyerupai Taycan Saloon yang sudah hadir lebih dulu di pasaran. “Perbedaan mendasar antara Taycan Saloon dan Cross Turismo adalah penampilan dan fitur, dimana Cross Turismo lebih rugged (maskulin). Jadi, varian baru ini lebih berjiwa petualang, lebih soulful, lebih menarik, dan lebih kokoh,” katanya kepada Fortune Indonesia.

Riko menambahkan, bahwa ciri khas lain dari Taycan Cross Turismo adalah memiliki gravel mode yang menjadi pengaturan utama kendaraan untuk digunakan di medan off road ringan. Jadi, selain suspensi, motor elektriknya pun dapat disesuaikan untuk berkendara di jalur yang terjal dan menantang.

Secara visual, Taycan Cross Turismo mengikuti studi konsep Mission E Cross Turismo yang dipresentasikan di Geneva Motor Show 2018, yakni siluet garis atap sporty yang miring ke bawah ke belakang—disebut "garis terbang" oleh desainer Porsche.

Elemen desain off-road termasuk wheel arch trim, apron bawah depan dan belakang yang unik, dan side sill. Sebagai bagian dari paket Off-road Design, Cross Turismo memiliki pelindung khusus benturan batu di sudut bumper depan dan belakang serta di ujung kusen.

Sementara itu, Jason Broome, Managing Director Porsche Indonesia, mengatakan bahwa dirinya begitu bersemangat membawa Taycan Cross Turismo ke Indonesia. “Melalui jumlah penjualan Taycan yang mengesankan, kami percaya bahwa Cross Turismo akan menerima lebih banyak antusiasme di pasar,” ujarnya dalam peluncuran Taycan Cross Turismo.

Salah satu alasan peluncuran yang baru diadakan saat ini, kata Jason, adalah situasi pandemi yang sudah semakin membaik. Sebenarnya, peluncuran ini rencananya diadakan beberapa bulan lalu. Namun, melihat kondisi Covid-19 yang kurang kondusif, maka baru bisa terwujud saat ini. “Kantor pusat kami memiliki strategi dan rencana, dan Porsche Indonesia akan selalu mengikuti hal tersebut,” katanya.

Kepada Fortune Indonesia, Jason menyampaikan bahwa Cross Turismo yang merupakan bagian dari rangkaian produk kendaraan listrik Porsche adalah sebuah upaya adaptasi perusahaan terhadap isu global yang sedang berkembang, yaitu perubahan iklim. “Bisnis yang sukses dan berkembang cepat adalah bisnis yang mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia merupakan pasar yang tepat bagi varian Cross Turismo karena situasi medan alam maupun perkotaan Indonesia yang sangat cocok untuk kendaraan bertema petualangan. Jason juga menilai bahwa hal ini akan menjadi keunggulan Cross Turismo untuk diminati oleh masyarakat Indonesia.

Berpacu dalam kendaraan canggih yang elegan adalah kesan yang didapat Fortune Indonesia ketika berkesempatan menjajal salah satu varian mobil listrik Porsche, yakni Taycan Turbo S, yang merupakan salah satu seri Taycan Saloon.

Walau belum bisa mencoba langsung dahsyatnya Taycan Cross Turismo, namun secara fitur dan kekuatan, Taycan Saloon pun dapat menggambarkan kecanggihan serta kenyaman berkendara dengan mobil-mobil listrik keluaran Porsche.

Roby Cahyadi, Head of Sales Porsche Indonesia, yang membawa Fortune Indonesia melesat dengan Taycan Turbo S Saloon, mengatakan bahwa seluruh produk kendaraan listrik Porsche dipastikan akan memberikan kesan yang sama dengan mobil balap berbahan bakar minyak yang berjaya di masa sebelumnya.

“Mobil bensin dan mobil listrik kurang lebih sama feel-nya, tapi performancenya jauh beda, terutama dalam hal insta stock. Ini berhubungan dengan akselerasi. Jadi, kalau mobil bensin itu tarikannya relatif lebih delay dibanding mobil listrik yang dalam waktu seketika torsinya bisa kita dapatkan,” kata Roby.

Berkendara dengan rangkaian all-electric Porsche sesaat akan membuat lupa bahwa sedang meluncur dengan mobil berkekuatan listrik. Porsche sudah membuktikan bahwa dapur pacu balap tak selalu bertentangan dengan upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, pihak Porsche belum berkenan merilis harga dari varian terbarunya.