Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rombak Bisnis Mewah, LVMH Akan Jual Marc Jacobs Senilai Rp16 Triliun

dok. Marc Jacobs
dok. Marc Jacobs

Jakarta, FORTUNE - Raksasa barang mewah asal Prancis, LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, dikabarkan tengah mempertimbangkan menjual salah satu merek fesyen ikonisnya, Marc Jacobs, dalam langkah strategis merombak portofolio bisnis. Nilai penjualan ditaksir mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun, menurut laporan eksklusif The Wall Street Journal.

Keputusan ini mencuat di tengah tekanan kinerja keuangan LVMH yang mencatat penurunan laba bersih sebesar 22 persen menjadi €5,7 miliar pada paruh pertama 2025. Penjualan juga melemah 4 persen menjadi €39,8 miliar, memaksa konglomerat yang menaungi Louis Vuitton dan Dior ini untuk memperketat lini bisnisnya.

Menurut sumber, LVMH telah berdiskusi dengan sejumlah calon pembeli besar, seperti Authentic Brands Group—pemilik Reebok—dan WHP Global, yang mengendalikan label Vera Wang. Nama Bluestar Alliance, yang sebelumnya mengakuisisi Off-White dari LVMH, juga turut masuk dalam radar pembeli potensial.

Langkah ini memperkuat sinyal bahwa LVMH tengah melakukan penataan ulang terhadap portofolio merek fesyennya di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tekanan.

Dibangun sejak 1984 oleh desainer Marc Jacobs, label ini diakuisisi sebagian oleh LVMH pada 1997 dan sempat mengalami pasang surut. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Marc Jacobs kembali populer berkat strategi media sosial yang cerdas dan citra streetwear yang kuat di kalangan anak muda.

Desas-desus soal penjualan Marc Jacobs sejatinya sudah beredar sejak tahun lalu, menyusul meningkatnya minat pembeli terhadap brand yang kini kembali naik daun. LVMH sendiri telah melakukan manuver serupa dengan melepas saham Stella McCartney dan menjual Off-White.

Jika benar terjadi, penjualan Marc Jacobs akan menjadi salah satu transaksi terbesar dalam dunia fesyen tahun ini dan menandai pergeseran besar strategi bisnis LVMH. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak LVMH mengenai finalisasi kesepakatan tersebut.

Sebelum kabar rencana penjualan Marc Jacobs mencuat, LVMH sudah lebih dulu melepas dua merek fesyen ternama dari portofolionya. Pada September 2024, konglomerat asal Prancis ini resmi menjual label streetwear Off-White kepada Bluestar Alliance, perusahaan yang juga mengakuisisi Scotch & Soda dan Brookstone. Keputusan ini mencerminkan strategi LVMH untuk menyederhanakan lini produknya dan fokus pada merek-merek dengan nilai sinergi tinggi di pasar barang mewah premium.

Tak lama berselang, pada Januari 2025, giliran desainer Stella McCartney yang membeli kembali 49 persen saham brand-nya dari LVMH. Langkah ini menandai akhir kemitraan mereka, yang awalnya dibangun untuk memperkuat komitmen LVMH terhadap keberlanjutan. Namun, melemahnya pasar high-end membuat LVMH menilai kerja sama tersebut tidak lagi menjadi prioritas. Dua aksi korporasi ini menjadi sinyal kuat bahwa LVMH tengah menata ulang strategi bisnisnya, menyesuaikan dengan tekanan pasar dan fokus pada inti kekuatan merek mereka seperti Louis Vuitton dan Dior.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us