Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Semakin Populer, Jumlah Lapangan Padel Dunia Diprediksi Tembus 70 Ribu pada 2026

ilustrasi padel (unsplash.com/Gabriel Martin)

Jakarta, FORTUNE - Popularitas olahraga padel tengah melesat secara global, dengan proyeksi jumlah lapangan padel di seluruh dunia diperkirakan mencapai 70.000 unit pada akhir 2026. Pertumbuhan tahunan sebesar 17 persen ini mencerminkan tren eksplosif yang menjadikan padel sebagai salah satu olahraga raket dengan perkembangan tercepat di dunia.

Data ini diungkap laporan yang disusun oleh Strategy& bersama aplikasi penyedia layanan pemesanan lapangan Playtomic, yang menyoroti bagaimana padel telah berekspansi secara masif sejak pandemi. Olahraga yang menggabungkan unsur tenis dan squash ini kini tidak hanya digemari di negara asalnya seperti Spanyol dan Argentina, tapi juga berkembang cepat di Eropa, Timur Tengah, Asia, adn berbagai wilayah di dunia.

Di Inggris, asosiasi tenis nasional Lawn Tennis Association (LTA) mencatat jumlah lapangan padel akan meningkat dua kali lipat, dari kurang dari 500 lapangan pada awal 2024 menjadi 1.000 lapangan pada akhir 2025. Fenomena ini didorong oleh klub-klub tenis tradisional yang memasang lapangan padel untuk menjangkau anggota baru dan menjawab minat masyarakat terhadap olahraga raket yang lebih mudah dimainkan oleh berbagai usia.

“Padel bukan pesaing tenis, justru bisa menjadi gerbang awal bagi pemula untuk mengenal olahraga raket,” tulis LTA dalam laporannya, melansir Financial Times.

Di Amerika Serikat, tenis padel mulai digemari, dengan diselenggarakannya Liga Padel Dunia pertama di Dubai pada bulan Juni 2023, yang semakin meningkatkan popularitas olahraga ini. Jumlah lapangan padel di AS diperkirakan akan meningkat secara signifikan, dengan merek seperti Reserve Padel dan Taktika Padel yang memimpin dalam memperluas fasilitas dan mempromosikan olahraga ini.

Lompatan ini juga terlihat dari inisiatif penyelenggara Hexagon Cup, turnamen elite padel yang diluncurkan pada 2024. Mereka tidak hanya menggelar kompetisi profesional dengan hadiah €1,2 juta, tapi juga membangun ekosistem liga amatir secara global guna memperkuat basis penggemar jangka panjang. Turnamen ini sukses menarik lebih dari 30.000 penonton dan disiarkan gratis melalui platform streaming DAZN.

Menurut salah satu pendiri Hexagon Cup, Enrique Buenaventura, pihaknya tengah bekerja sama dengan Playtomic untuk membentuk liga komunitas di negara-negara dengan komunitas padel mapan, seperti Inggris dan Afrika Selatan.

Padel jadi investasi baru, bagaimana di Indonesia?

Kenaikan tren padel turut menarik perhatian sponsor besar seperti Alpine, Adidas, dan Slazenger, serta investor seperti DMG Ventures. London pun dipilih menjadi tuan rumah Intercontinental Cup, ajang baru ala Ryder Cup versi padel, karena dinilai sebagai salah satu kota dengan ekosistem padel paling mahal dan berkembang. Rata-rata harga sewa lapangan padel di ibu kota Inggris itu kini mencapai €59 per jam, tertinggi di dunia menurut Playtomic.

Padel juga berkembang berkat evolusi peralatan dan kemajuan dalam material pembuatan peralatan padel. Raket padel modern kini dibuat dari material inovatif yang meningkatkan performa, daya tahan, dan kenyamanan pemain. Secara tradisional, raket padel terbuat dari kayu, tetapi diperkenalkannya material komposit seperti serat karbon, fiberglass, dan kevlar.

Melansir G-Sports.id, olahraga padel mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Bali menjadi gerbang awal sekaligus pusat penyebaran olahraga padel di Indonesia sejak awal tahun 2020. Padel diperkenalkan oleh Eric Entrena, seorang pelatih sekaligus instruktur padel profesional tingkat internasional.

Eric Entrena, yang berasal dari Barcelona, Spanyol, tidak sendiri dalam memperkenalkan padel di Bali. Ia bersama Simon Alexander McMenemy, mantan pelatih tim nasional sepak bola Indonesia periode 2018–2019 yang berasal dari Aberdeen, Skotlandia.

Pengenalan olahraga ini ditandai dengan berdirinya klub padel pertama di Indonesia, yakni Bali Padel Academy, yang dipimpin Eric Entrena sebagai Chief Executive Officer (CEO). Klub tersebut memiliki tujuh lapangan padel indoor. Kini, Bali memiliki 16 klub padel. Tidak hanya Bali Padel Academy yang berada di kawasan pantai Desa Canggu, klub-klub padel juga terus bermunculan dan menyebar ke berbagai kawasan wisata seperti Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Kota Denpasar.

Dalam empat tahun terakhir sejak pertama kali hadir di Bali pada 2020, olahraga padel semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Selain Bali, tercatat olahraga ini telah hadir di 11 provinsi lainnya. Meski terbilang baru dikenal, Indonesia kini memiliki organisasi resmi bernama Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) yang didirikan pada 7 Juli 2023 dan telah menjadi anggota Federation International de Padel (FIP) dalam pertemuan ke-33 di Asunción, Paraguay pada 17 Mei 2024. Selanjutnya, pada 3 Juli 2024, PBPI juga resmi menjadi bagian dari olahraga Olimpiade di Indonesia dan menjadi anggota ke-74 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat).

Saat ini, lapangan padel tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas pelengkap kawasan sport-tourism, tapi juga menjadi tempat berkegiatan bagi para pecinta padel dan memiliki potensi sebagai peluang bisnis baru. Dalam periode 2020 hingga 2024, diperkirakan terdapat 133 lapangan permanen di tujuh provinsi. Seluruh lapangan tersebut dibangun sesuai standar ukuran FIP, yakni panjang 20 meter dan lebar 10 meter.

Tak hanya itu, Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) terus berupaya menjaring atlet untuk disiapkan menuju Pelatnas 2025. Salah satunya, dengan menggelar sirkuit nasional bertajuk Indonesia Open. Padel kini tak hanya berkembang menjadi bagian dari sportainment—gabungan antara olahraga dan hiburan—yang semakin digemari baik oleh kalangan muda maupun pelaku bisnis, tapi juga menjadi agenda olahraga nasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us