Nasib Aset Supermahal Orang Kaya Rusia di Eropa dan Amerika Serikat
Para konglomerat Rusia itu tidak tinggal diam.
Kapal pesiar mewah adalah aset milik oligarki Rusia yang disita sejumlah pemerintah Eropa. Shutterstock/Ververidis VasilisJakarta, FORTUNE - Selain sanksi ekonomi kepada Rusia, pemerintah internasional juga menyita aset orang-orang terkaya negara itu.
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Eropa, misalnya, mengumumkan akan memblokir properti milik para oligarch Rusia di batas kedaulatan masing-masing. Aset lainnya pun dibekukan. Namun, para konglomerat itu tak diam saja. Mereka memutuskan melindungi deretan aset mewahnya sehingga negara-negara disebut di muka terlibat dalam ‘pergumulan’ hukum.
Jika demikian, maka seperti apa nasib deretan aset mewah para miliarder Rusia yang telah dibekukan dan diblokir itu? Apa yang terjadi pada kapal pesiar, kompleks resor mewah, hingga jet pribadi kepunyaan para oligarch Moskow?
Melansir Fortune.com, berikut rangkuman ulasan tentang nasib aset-aset mewah milik taipan Rusia yang disita negara-negara Barat.
Jet disegel di Inggris
Berdasarkan laporan Politico, ada jet milik miliarder Rusia—Eugene Shvidler—yang disegel di Inggris setelah Rusia menginvasi Ukraina. Jet itu terdaftar di Global Jet Luxembourg.
Shvidler merupakan teman dekat taipan pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich. Sang empunya jet memiliki kekayaan bersih senilai US$17 miliar, berasal dari bisnis minyak dan hubungan eratnya dengan Kremlin.
Jet pribadi Shvidler jadi yang pertama disita sejak pemerintah Inggris menerbitkan aturan untuk menahan pesawat Rusia yang masuk ke wilayah Inggris. Pemerintah setempat juga melarang ekspor barang-barang terkait ruang angkasa ke Rusia.
Tujuan dari penyitaan itu adalah memberi tekanan ekonomi terhadap Vladimir Putin dan para sekutunya.
Kapal pesiar mewah pun ditahan
Berbeda dengan jet yang hanya disita satu, ada banyak kapal pesiar mewah miliarder Rusia yang ditahan oleh negara-negara Barat, antara lain: Lady M milik Alexei Mordashov dan Lena milik Gennady Timchenko di Italia, serta kapal pesiar milik Igor Sechin di Prancis.
Sejak Jumat pekan lalu, Italia kabarnya telah menahan kapal pesiar dan resor mewah senilai US$156 juta.
Di Jerman, sejumlah media melaporkan pihak berwenang menyita kapal pesiar Rusia pula. Namun, Juru Bicara Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan itu tak benar. “Karena kepemilikan kapal pesiar belum ditetapkan,” ujarnya, dilansir dari Fortune.com.
Resor mewah bernilai US$18 juta punya Alisher Usmanov di Sardinia turut disita Barat. Ia pun memiliki kapal pesiar super yang disebut-sebut berharga lebih dari US$648 juta.
Tantangan hukum bagi pemerintah global
Di luar penyitaan, penegakan sanksi keras terhadap Rusia akan melahirkan tantangan hukum bagi pemerintah global. Pemberlakuan sanksi penuh berisiko menyebabkan konflik di luar meja hijau yang bisa saja terjadi bertahun-tahun, demikian menurut Ahli Hukum Kapal Pesiar dan Aset Mewah Keystone Law, Benjamin Maltby.
“Jaksa juga memerlukan bukti bahwa aset itu digunakan langsung dalam kejahatan, yang mungkin sulit dijabarkan karena banyak oligarch Rusia yang beroperasi diam-diam, memutuskan menutupi jejak mereka,” jelas Maltby.
Namun, jika berjalan baik, aset-aset mewah milik para oligarch Rusia bisa diambil alih oleh berbagai pemerintahan dunia.
