Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apa itu Saham Tidak Likuid dan Mengapa Itu Penting?

ilustrasi grafik pasar saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jakarta, FORTUNE - Apa itu saham tidak likuid? Lalu, apa saja penyebab yang membuat likuiditas saham tersebut tidak baik?

Jika terjun ke dunia investasi, maka Anda akan banyak mendengar istilah saham likuid dan tidak likuid. Karakteristik keduanya berbeda, pun begitu dengan tingkat pengembaliannya. Karena itu, penting untuk mengenali likuiditas dari saham yang akan Anda beli.

Adapun, mengacu pada jurnal oleh Hendrawaty (2010), likuiditas saham mengacu pada ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal sepanjang periode tertentu. Makin tinggi frekuensinya, maka makin likuid sahamnya.

Melansir situs web MNC Sekuritas, saham likuid berarti perdagangannya aktif, terbukti melalui antrean pesanan berdasarkan harga permintaan (bid price) dan penawaran (offer), bid offer split, serta lot saham yang diperjual–belikan.

Mengapa likuiditas saham penting?

ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Sebagai investor ataupun trader, Anda tentu membidik target mewujudkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu, bukan? Baik itu jangka panjang maupun pendek.

Apabila Anda membeli saham tidak likuid dalam portofolio, maka ke depannya akan sulit untuk memperjualbelikannya. MNC Sekuritas dalam lamannya menjelaskan, itu terjadi karena total permintaan-penawarannya tak banyak, serta jumlah saham beredarnya kecil.

Selain itu, harga sahamnya pun relatif stagnan atau tidak bergerak. Dus, bila Anda menginginkan tingkat pengembalian tinggi dalam jangka waktu pendek, hindarilah saham tidak likuid.

Tips memilih investasi saham

ilustrasi candlestick (pexels.com/AlphaTradeZone)

Lewat situs web, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tips memilih investasi saham. Berikut ini perinciannya:

  • Mengenali investasi saham lebih dulu

Tak kenal maka tak sayang. Penting untuk mengenali dan memahami hal-hal seputar investasi saham. Dari ketentuannya, keuntungannya, hingga risiko-risikonya. Dengan begitu, Anda bisa berinvestasi sesuai dengan profil risiko masing-masing.

  • Memilih saham berdasarkan indeks

Dari banyaknya saham yang diperjualbelikan di bursa, Anda dapat mempertimbangkan pilihan saham berdasarkan indeksnya. Pada jenis indeks tertentu, ada seleksi ketat sesuai kapitalisasi dan likuiditas. Salah satunya, Indeks LQ45, yang mempunyai kapitalisasi dan likuiditas tinggi.

  • Menganalisis saham

Dua jenis analisis yang bisa Anda lakukan, yakni: teknikal dan fundamental. Pada cara teknikal, Anda dapat menganalisis harga saham apa itu akan lanjut meningkat atau justru berbalik arah? Sementara itu, pada analisis fundamental, anda bisa membeli saham berfundamental baik di harga wajar atau di bawahnya.

Demikian informasi untuk menjawab pertanyaan ‘apa itu saham tidak likuid?’ beserta tips memilih saham-saham dalam berinvestasi.

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Tanayastri Dini
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us