Resmi, BEI Buka Kembali Kode Domisili di Akhir Sesi I

Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka data aktivitas transaksi berdasarkan kode domisili investor pada akhir Sesi I perdagangan pasar, Senin (25/8).
Sebelumnya, distribusi informasi data ringkasan atau summary perdagangan hanya dilakukan pada akhir hari perdagangan. Di dalam ringkasan itu, ada pula data-data yang kini ditampilkan pada akhir sesi I bersama dengan kode domisili, di antaranya: data indeks yang tercatat di BEI dan rekapitulasi perdagangan tipe investor.
Seluruh file menggunakan format yang sama dengan distribusi pada akhir hari perdagangan sehingga mengurangi perubahan teknis oleh Anggota Bursa (AB) maupun pelanggan lainnya. Harapannya, ketersediaan informasi tersebut dapat membantu pelaku pasar memperoleh gambaran lebih komprehensif ihwal dinamika partisipasi investor sekaligus mendukung proses pengambilan keputusan dalam bertransaksi.
"Penyempurnaan distribusi ini sejalan dengan misi BEI untuk ters meningkatkan layanan kepada pelaku pasar. Kami percaya langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor sekaligus mendukung peningkatan likuiditas pasar," kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam keterangan resminya, Senin.
BEI pun mendorong seluruh AB agar memanfaatkan dan mengolah lebih lanjut informasi tersebut untuk didistribusikan kepada seluruh investor pasar modal.
Sebelum ini, BEI mengungkapkan rencana untuk membuka kembali data kode domisili investor pada awal September 2025. Artinya, implementasi kebijakan itu pada hari ini berjalan lebih cepat dari rencana tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sejalan dengan pengumuman terbaru tentang kebijakan tersebut. Dikutip dari IDX Mobile, IHSG ditutup menguat 1,02 persen ke level 7.938,83 pada akhir perdagangan Selasa, setelah dibuka di level 7.921,02. Saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah KICI, BBRM, MBTO, SSTM, dan JECC.
Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, penguatan IHSG itu dipengaruhi oleh reaksi pelaku pasar yang merespons sinyal The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pidato Ketua The Fed, Jerome Powell di jackson Hole, Wyoming.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp910 miliar pada pekan ketiga Agustus 2025. Hal itu memberikan gambaran meningkatkan kepercayaan investor berinvestasi di pasar keuangan dalam negeri.