MARKET

Peminat Diramal Meningkat, Bagaimana Tren Aset Digital NFT pada 2022?

Pasar NFT makin matang dengan marketplace yang bermunculan.

Peminat Diramal Meningkat, Bagaimana Tren Aset Digital NFT pada 2022?Ilustrasi pasar NFT. (Shutterstock/FellowNeko)
03 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tidak terasa, 2021 terlewati dan kini 2022 sudah siap untuk dilewati. Banyak yang telah terjadi dan menjadi tren bisnis di sepanjang tahun 2021, salah satunya adalah aset digital model terbaru yang dikenal sebagai Non-Fungible Tokens (NFT). Sebagai aset digital yang juga mengandalkan sistem blockchain layaknya mata uang Kripto, minat masyarakat pada NFT diprediksi akan semakin meningkat secara eksponensial pada tahun 2022.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda, menyampaikan bahwa saat pasar aset kripto menurun di beberapa minggu terakhir di tahun 2021, penjualan NFT justru melonjak. “Hal ini karena minat masyarakat untuk memperjual-belikan aset dan karya seni digital melalu NFT semakin tinggi, seiring dengan pengetahuan mereka soal manfaatnya dan peluang pada pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital,” katanya melalui keterangan yang dikuti (3/1).

NFT akan jadi tren yang terus berkembang

Menurut Manda, keberadaan NFT akan semakin menggila di tahun 2022. Investasi di aset digital ini akan terus melesat, apalagi NFT telah terintegrasi dengan semua potensi ekosistem digital yang mulai bertumbuh, seperti Metaverse dan platform investasi digital lain.

Data DappRadar menunjukkan bahwa pada kuartal III/2021, penjualan NFT di seluruh dunia mengalami kenaikan signifikan hingga US$10,7 miliar atau sekitar Rp152 triliun. Padahal, pada kuartal I/2021 hanya sebesar US$1,2 miliar atau Rp17 triliun; lalu pada kuartal II/2021 naik jadi US$1,3 miliar atau Rp18,5 triliun.

"Di Indonesia sendiri aset digital NFT masih tergolong baru, belum ada data lengkap mengenai tren pertumbuhannya. Meski begitu, dilihat dari pasar semakin matang, dengan banyaknya marketplace NFT yang bermunculan,” ucap Manda.

Investasi mata uang kripto juga meningkat

Pada kesempatan yang sama, Manda juga menyinggung investasi aset blockchain lainnya, yakni mata uang kripto. Menurutnya, selama 2021, investasi mata uang Kripto terus meningkat. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan, mencatat nilai transaksi aset kripto sampai Juli 2021, telah mencapai Rp478,5 triliun dan per harinya bisa lebih dari Rp 1,7 triliun. Angka ini tumbuh 636 persen dari Rp65 triliun di tahun 2020.

“Dari sisi jumlah investor ada 9,5 juta per Oktober 2021. Jika terus meningkat, maka investor bisa tembus 10 juta orang pada akhir tahun ini dan 2-4 tahun ke depan bisa lebih dari 30 juta investor," ujar Manda dalam keterangan pers.

Aset Kripto, kata Manda, menglami lonjakan karena punya potensi kenaikan harga tinggi di masa mendatang, bagi dilihat dari jumlah investor maupun transaksinya. “Hal itu membentuk sebuah pemahaman bahwa kripto sebagai salah satu aset dan komoditas itu potensial sebagai produk digital dan menciptakan sebuah ekosistem baru," ucapnya.

Related Topics