Jakarta, FORTUNE - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melaporkan kenaikan cadangan batu bara 18 persen dari dua proyeknya di Tabang (PT Fajar Sakti Prima dan PT Bara Tabang) dan Pakar Utara (PT Dermaga Energi, PT Tanur Jaya, dan PT Tiwa Abadi).
Perwakilan manajemen Bayan Resources, yakni Direktur Jenny Quantero dan Direktur Russell Neil, mengatakan peningkatan cadangan itu terjadi karena penambahan kegiatan drilling di area konsesi kedua proyek tersebut.
Selain itu, sumber daya batu bara Bayan pun meningkat 13 persen dari 2,49 juta ton di awal tahun lalu, jadi 2,76 juta ton per awal April 2022.
Lantas, apa dampak dari kenaikan cadangan tersebut? Menurut perseroan, itu akan baik bagi nilai perusahaan Bayan Group secara keseluruhan. “Hal itu akan meningkatkan umur tambang (Bayan Group),” kata Jenny dan Russell, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (30/9).
Berdasarkan laporan sumber daya dan cadangan tambang batu bara open cut (JORC) per April 2022, Bayan punya cadangan batu bara sebanyak 1,69 juta ton, naik dari 1,47 juta ton per awal 2021.
“Dengan memperhitungkan sebanyak 38 juta ton batu bara yang sudah ditambang perseroan pada (dua) proyek tersebut,” kata manajemen lagi.