Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Didukung Sentimen Positif, IHSG Diproyeksi Uji Resisten 8.000

Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (freepik.com)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguji resisten di area 8.000.

Tim riset BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menjelaskan, proyeksi itu dilandasi oleh analisis teknikal, setelah kemarin IHSG ditutup naik walaupun mencatatkan foreign sell senilai Rp141 miliar di pasar reguler.

Secara sentimen, hari ini pasar akan fokus pada rilis data GDP, core PCE, dan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) sebagai acuan arah kebijakan suku bunga The Fed pada September nanti.

Daftar saham pilihan BRIDS hari ini, yakni: HRUM, INTP, dan MBMA.

Sementara itu, CGS International Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif cenderung menguat dengan rentang support 7.890/7.845 dan resisten 7.980/8030. Saham-saham pilihan tim CGS hari ini, meliputi: JPFA, ANTM, MDKA, INCO, SMRA, dan NCKL.

Sentimen positif IHSG hari ini adalah penguatan indeks di bursa Wall Street dan kenaikan beberapa harga komoditas. Bersamaan dengan itu, CGS International Sekuritas memproyeksikan adanya sentimen neatif dari dimulainya aksi jual investor asing.

Kemudian, ada Phintraco Sekuritas yang justru memprediksi IHSG cenderung bergerak sideways di kisaran 7.850-7.970. Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan, secara teknikal, indikator MACD mengalami death cross dan indikator Stochastic RSI bergerak di area pivot.

Daftar saham yang dipantau Phintraco Sekuritas hari ini, yakni: HRUM, BRPT, ARCI, ANTM, dan JPFA.

Secara global (28/8), investor menantikan data sentimen ekonomi dari Euro Area pada Agustus 2025, yang diperkirakan sedikit menguat pada level 96 dari 95,8 pada Juli 2025. Dari AS, investor akan mencermati data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2025, estimasi ke-2 yang diperkirakan sebesar 3,1 persen (QoQ) dari -0,5 persen (QoQ) pada kuartal-I 2025. 

Kemarin, indeks bursa Asia bergerak mixed. Investor mencerna data industrial profits Tiongkok per Juli yang turun 1,7 persen (YoY) dari 1,8 persen (YoY) per Juni 2025. Penurunan itu mengindikasikan lemahnya kepercayaan bisnis dan konsumen yang membebani ekonomi.

Namun keuntungan pada bulan Juli 2025 saja membaik jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sementara itu tarif impor tambahan sebesar 25 persen terhadap India mulai berlaku, sehingga total tarif yang diberlakukan terhadap produk India yang masuk ke AS sebesar 50%. Namun bursa India libur (27/8). 

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us