Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mata Investor Tertuju pada Kondisi Politik Domestik, IHSG Rawan Merah

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada awal perdagangan September, Senin (1/9), seiring dengan kondisi dan sentimen dalam negeri.

Associate Director and Research Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, situasi dan kondisi hari ini akan menjadi penentu arah pasar dalam jangka pendek. Baik itu IHSG maupun pasar obligasi.

"Keduanya cenderung berpotensi untuk mengalami koreksi dan imbal hasil obligasi berpotensi mengalami kenaikan sebagai akibat dari kenaikan risiko yang terjadi," kata Nico dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Senin.

Kendati demikian, menurutnya ini merupakan saat yang tepat untuk mulai mengakumulasi, terlebih ketika harga berhasil menyentuh level yang cukup rendah. Apalagi, dalam catatannya, sejumlah saham telah mengalami kenaikan cukup tinggi kemarin, sehingga membutuhkan koreksi untuk bisa masuk ke saham tersebut.

Sebagai konteks, Prabowo Subianto menemui para pimpinan partai politik, DPR, MPR, dan DPD di istana, Minggu (31/8). Itu merupakan respons atas aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari terakhir. Dalam pertemuan itu, disepakati pencabutan sejumlah kebijakan DPR, termasuk penghapusan sebagian tunjangan anggota DPR serta moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Nico menilai, hal tersebut berpotensi menenangkan situasi dan kondisi, serta membuat suasana menjadi lebih kondusif. "Apakah ada potensi rebound? Potensi itu ada dan terbuka. Namun tetap cermati setiap gejolak yang ada karena dapat memicu volatilitas di pasar," kata Nico.

Selain itu, terdapat potensi shifting alokasi investasi dari saham menjadi obligasi bagi pelaku pasar dan investor yang ingin mencari tempat lebih aman untuk menghindari koreksi.

Berdasarkan sentimen-sentimen itu, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG melemah dengan support dan resisten 7.600-8.000. Saham yang mereka soroti, yakni: HRTA, MDKA, dan ARCI.

Senada, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak sideways di kisaran 7.800-7.900 dan menguji level 7.800. "JIka situasi sudah kondusif, IHSG berpotensi menguji level resisten di 7.900-7.940. Namun jika ditutup di bawah 7.760, maka IHSG berpotensi menguji level support di 7.630-7.680," jelas tim riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Fokus perhatian pasar akan tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Jika gangguan keamanan meluas, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya kepercayaan investor yang dapat mengakibatkan outflow investor asing, lemahnya rupiah, meningkatnya risiko investasi dan berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi jika berlangsung lama karena terganggunya aktivitas ekonomi dan distribusi barang.

Phintraco Sekruitas menilai, jika ketidakpastian politik berlangsung lama dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap fundamental makro ekonomi dan kinerja emiten. Data indikator ekonomi domestik yang akan dirilis (1/9), yaitu PMI manufacturing, neraca perdagangan, inflasi dan kunjungan wisatawan.

Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas di tengah sentimen pasar saat ini, meliputi: ADRO, SMDR, INDY, BTPS, AUTO, dan INTP.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us