MARKET

Minat IPO Masih Tinggi, BEI Targetkan 57 Perusahaan Melantai di 2023

Terdapat 39 calon emiten peralihan dari tahun ini.

Minat IPO Masih Tinggi, BEI Targetkan 57 Perusahaan Melantai di 2023ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

by Ekarina

26 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bandung, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 57 perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun depan. Hingga akhir tahun ini, jumlah perusahaan yang akan IPO diperkirakan mencapai 58 hingga 60 perusahaan, melampaui target awal sebesar 55 emiten.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hingga saat ini sudah ada 54 perusahaan yang melakukan IPO. Sedangkan yang ada di dalam pipeline, masih terdapat 40 calon emiten.

"Tahun depan target kami 57. Masih ada 39 calon emiten yang carry forward dari tahun ini, industrinya bermacam-macam, termasuk beberapa perusahaan anak Badan Usaha Milik Negara," katanya dalam Workshop Media Gathering Pasar Modal 2022 di Bandung, Sabtu (26/11). 

Beberapa perusahaan yang melantai sebagian datang dari sektor konsumen non primer, teknologi, dan enegeri. Sedangkan sisanya tersebar pada sektor lain.

Emiten IPO di 2026 Capai Seribu

Iman mengatakan, tren perusahaan yang melakukan IPO tahun ini masih cukup besar. Pada 2021 terdapat 54 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek dengan total dana yang dihimpun Rp 62,2 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 51 emiten. 

Secara keseluruhan, jumlah perusahaan yang tercatat di BEI sampai saat ini mencapai 810 atau naik 43,1 tumbuh dari tahun 2021 sebanyak 566 perusahaan.

Iman mengatakan, pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan pendalaman pasar. Oleh sebab itu, dia memgharapkan pada 2026, jumlah perusahaan yang melantai di bursa bisa mencapai 1.000.

Di kawasan regional, jumlah perusahaan yang melantai di BEI tertinggi kedua di Asia Tenggara, di bawah bursa Malaysia yang memiliki 967 perusahaan tercatat. Namun, posisi ini masih jauh lebih baik dibandingkan bursa Thailand 795 perusahaan, bahkan bursa Singapura yang mencapai 655 perusahaan. 

Related Topics