Mata Uang Asia Kompak Menguat, Rupiah Naik Tipis ke Rp16.258 per US$
Dolar tertekan usai data tenaga kerja AS versi ADP melemah.
Fortune Recap
- Rupiah menguat tipis 1,50 poin atau 0,01 persen ke Rp16.285 per US$ pada perdagangan Kamis pagi.
- Pengamat pasar uang memperkirakan rupiah dapat menguat hari ini dengan mempertimbangkan pergerakan dolar AS yang saat ini kembali tertekan.
- Pergerakan mata uang kawasan Asia juga kompak menguat pada perdagangan pagi hari ini, dengan yen Jepang naik 0,31 persen dan dolar Singapura naik 0,25 persen.
Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Kamis (6/6) pagi dengan kenaikan tipis 1,50 poin atau 0,01 persen ke Rp16.285 per US$.
Pada Rabu (3/6) sore, rupiah ditutup melemah 66,50 poin atau 0,41 persen ke level Rp16.287 per US$.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah dapat menguat hari ini dengan mempertimbangkan pergerakan dolar AS yang saat ini kembali tertekan. Tekanan tersebut berasal dari melemahnya data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls versi ADP pada Mei.
Meski begitu, secara keseluruhan, rupiah masih mengalami tekanan terhadap dolar AS.
"Karena keraguan pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan AS belakangan ini setelah komentar petinggi the Fed dan notulen rapat moneter AS yang terakhir masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS," ujarnya.
Selain itu ketidakpastian ekonomi karena konflik yang masih terjadi di Timur Tengah dan Ukraina juga masih membantu penguatan dolar AS sebagai salah satu aset aman.
"Potensi penguatan hari ini ke arah Rp16.230 per US$, dengan potensi resisten di kisaran 16.300 per US$," katanya.
Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia juga kompak menguat pada perdagangan pagi hari ini.
Yen Jepang naik 0,31persen, dolar Hong Kong menguat 0,04 persen, dolar Singapura naik 0,25 persen, dolar Taiwan menguat 0,19 persen, dan won Korea menguat 0,52 persen.
Kemudian, peso Filipina naik 0,25 persen, rupe India menguat 0,17 persen, yuan China naik 0,06 persen, ringgit Malaysia naik 0,12 persen, dan baht Thailand naik 0,33 persen.
Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro melemah 0,21 persen dan poundsterling turun 0,14 persen, sementara dolar Kanada naik 0,18 persen dan franc Swiss menguat 0,28 persen.