Jakarta, FORTUNE - Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas US$3.000 pada hari Selasa (18/3), menandai kenaikan kedua kalinya dalam sepekan. Kenaikan ini dipicu aksi investor mencari perlindungan investasi di tengah kekhawatiran ekonomi oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$3.006,88 per ons pada pukul 05.25 GMT setelah mencapai rekor tertinggi US$3.016,92 per ons di awal sesi. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,4 persen menjadi US$3.017,20 per ons.
"Emas bergerak naik karena dolar yang lebih lemah dan ketidakpastian tarif yang berkelanjutan... Dengan Emas merangkak ke rekor tertinggi, ada banyak pembelian teknis dan berbasis grafik yang terjadi karena tidak ada resistensi yang terlihat pada grafik," kata analis Marex Edward Meir dikutip dari Reuters, Selasa (18/3).
Indeks dolar AS, terpuruk mendekati palung empat bulan, membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Secara historis, emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik, telah naik lebih dari 14 persen tahun ini. Sejak Trump menjabat Januari lalu, harga emas terus mencapai rekor tertinggi 14 kali karena berbagai rencana kebijakannya yang memicu ketegangan perdagangan dan meningkatkan permintaan safe haven.