Kabar IPO Persib Mengudara, Ini Kata Bursa

Jakarta, FORTUNE - Kabar rencana IPO klub bola Persib Bandung mengudara.
Direktur Penilaian Bursa BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya tak dalam posisi untuk mengonfirmasi rendana dan proses IPO dari perusahaan manapun sebelum mendapatkan pernyataan pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itu termasuk soal IPO Persib Bandung.
"Namun demikian, pada prinsipnya BEI senantiasa mendorong seluruh perusahaan di berbagai sektor, termasuk industri olahraga, untuk memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan menciptakan pilihan portofolio investasi dari investor publik," jelasnya, Senin (26/5).
Lebih lanjut, BEI meminta kepada seluruh perusahaan untuk menyiapkan proses IPO saham dan pencatatan saham secara matang sesuai ketentuan yang berlaku. Bursa pun selalu menekankan pentingnya tata kelola, keterbukaan informasi, serta kepatuhan regulasi para emiten yang sudah mencatatkan saham di bursa.
"Dengan tata kelola yang baik, diharapkan perusahaan tidak hanya dapat menarik minat investor tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya.
Sebelumnya, Persib Bandung dilaporkan akan melakukan pencatatan saham perdana di bursa pada 2026.
Dikutip dari IDN Times, Wali Kota Bandung, Muhammadd Farhan bahkan menyampaikan siap untuk menjadi investor Persib Bandung jika hal tersebut benar-benar terjadi. "Secara pribadi saya sudah menyiapkan tabungan untuk bisa membeli saham Persib kalau memang IPO," katanya.
Ia pun memproyeksikan nilai IPO Persib dapat melampaui Rp1 triliun. Itu dilandasi oleh nilai ekuitas merek klub yang sudah melebihi US$30 juta atau mendekati Rp500 miliar.
Tak hanya secara pribadi, ia juga membuka potensi Pemerintah Kota Bandung turut berinvestasi di IPO Persib. Dengan catatan, tetap memperhatikan APBD. "Dengan valuasi yang begitu besar, potensi juara, sudah punya pengelolaan stadion, jadi wajar kalau memang kita memiliki minat yang sangat tinggi untuk membeli saham, apabila memang mereka akan IPO," ujarnya.