IPO Circle Berpotensi Gagal Akibat Kabar Akuisisi oleh Coinbase

Jakarta, FORTUNE - Circle Internet Financial, penerbit stablecoin USDC, dikabarkan telah mengajukan permohonan penawaran umum perdana (IPO). Dikutip dari Fortune.com, Circle dilaporkan mengajukan dokumen awal IPO pada awal April 2025 dengan target menghimpun dana setidaknya US$5 miliar.

Namun, rencana IPO Circle berpeluang tak berlanjut. Ini karena perusahaan tersebut baru-baru ini terlibat dalam pembicaraan informal untuk diakuisisi oleh Coinbase Global.

“Jika Coinbase ingin mengakuisisi, Circle akan langsung menerimanya,” demikian menurut empat eksekutif perbankan dan ekuitas swasta yang menjadi informan anonim Fortune.

Kendati begitu, pembicaraan ini masih belum final dan kesepakatannya disebut-sebut masih bisa berubah-ubah dari minggu ke minggu.

Circle sendiri membantah isu akuisisi tersebut.

“Circle tidak untuk dijual. Tujuan jangka panjang kami tetap sama,” kata perwakilan perusahaan kepada Fortune.

Circle pun disebut masih berkomitmen terhadap IPO. Pada April lalu, perusahaan memang mengajukan permohonan IPO yang sudah lama dinantikan pasar. Namun, hingga kini Circle belum menentukan persyaratan IPO dan periode roadshow juga belum berlangsung.

Sebagai konteks, Coinbase dan Circle pernah berkongsi merilis Centre Consortium, perusahaan patungan yang menerbitkan USDC pada 2018. Saat kemitraan itu berakhir pada 2023 sesuai ketentuan, Coinbase memperoleh saham ekuitas di Circle, sedangkan Circle mengambil alih tata kelola USDC.

Sejak itu, kedua perusahaan sepakat berbagi pendapatan dari bunga USDC. Aturan ini juga memuat sejumlah ketentuan yang menguntungkan Coinbase. Pada dasarnya, ketentuan tersebut mengharuskan setiap pihak menerima 50 persen dari pendapatan residual cadangan pendukung USDC Circle. Namun, Coinbase akan mengantongi 100 persen pendapatan itu jika USDC disimpan pada platform bursa kripto.

Coinbase tidak menanggapi permintaan komentar terkait kabar ini.