Mirae Asset Sarankan Saham Konsumer ICBP dan AMRT Jelang Ramadan

- PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk memperhatikan saham sektor barang konsumsi pokok menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.
- Stimulus diskon tarif listrik 50% dari pemerintah mendukung daya beli masyarakat, ditambah kebijakan kenaikan UMR dapat meningkatkan pendapatan, membuat masyarakat berpotensi untuk membelanjakan uangnya saat Lebaran.
- Saham utama yang direkomendasikan adalah PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) karena sifatnya yang merupakan saham defensif dan pertumbuhannya yang signifikan.
Jakarta, FORTUNE - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor mencermati saham sektor barang konsumsi pokok (consumer goods) menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Research Analyst Mirae Asset, Abyan Habib, mencermati stimulus diskon tarif listrik sebesar 50 persen dari pemerintah mendukung kuatnya daya beli masyarakat. Terlebih lagi, adanya kebijakan kenaikan upah minimum regional (UMR) menyebabkan peningkatan pendapatan.
Oleh karena itu, ia menilai masyarakat akan menjaga tabungannya dan membelanjakan uangnya saat Lebaran.
“Kami optimistis daya beli yang terjaga itu dapat menjaga momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dan sektor barang konsumsi pokok (consumer staples). Pilihan saham utamanya adalah PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP),” ujar Abyan dalam Mirae Asset Media Day: February 2025 di kantor Mirae, Jakarta, Kamis (13/2).
Dalam acara bertema “Consumer Trends for the 2025 Fasting Month: Building Smarter Investors” tersebut, Abyan mengatakan saham AMRT dan ICBP dapat menjadi representasi (proxy) sektor barang konsumsi pokok karena sifatnya yang merupakan saham defensif dan pertumbuhannya yang signifikan.
Maksud saham defensif adalah jenis saham yang kinerjanya cenderung stabil dan tidak terlalu terkena pengaruh fluktuasi pasar.
“Emiten-emiten lainnya secara fundamental sedang ada tekanan. Unilever, misalnya, mereka ada cost of transformation; mereka mengubah produksi mereka. Sedangkan, Mayora dan Cimory juga tertekan oleh harga raw materials,” katanya.
Terkait fluktuasi dan koreksi pasar saham, Senior Investment Information Mirae Asset, Adityo Nugroho, menyatakan faktor eksternal saat ini dipengaruhi ketidakpastian menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat—dilabeli dengan Trump 2.0—yang membuat perekonomian Indonesia semakin menantang.
“Selain itu, dari faktor internal terdapat tantangan dari pengetatan dan realokasi anggaran pemerintah, yang berpotensi mengurangi fungsi APBN sebagai peredam guncangan dari dampak ekonomi global,” ujar Adityo.
Menurut dia, katalis positif lain perekonomian domestik berasal dari momentum Ramadan serta peluang kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang diharapkan lebih pro-growth.
“Ramadan biasanya diiringi oleh peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan, dan kebijakan moneter bank sentral diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat,” katanya.