Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), salah satu pemain penting dalam industri otomotif Tanah Air, membidik pertumbuhan pendapatan antara 5 hingga 7 persen pada 2025. Tak hanya itu, perusahaan yang dikenal dengan MPM Group ini juga menargetkan kenaikan laba bersih pada rentang 3 - 4 persen. Target ini diumumkan setelah perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024.
Tahun lalu, MPM Group membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, mencapai 14 persen atau setara dengan Rp15,8 triliun. Kinerja cemerlang ini juga tecermin pada peningkatan laba bersih 11 persen, menjadi Rp582 miliar.
“Kami bersyukur atas pencapaian pada 2024 dan akan terus melangkah dengan strategi yang adaptif dan berkelanjutan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Group CFO MPMX, Beatrice Kartika, di hadapan pers, pekan lalu.
Salah satu motor penggerak utama kinerja perusahaan pada 2024 adalah sektor bisnis distribusi dan ritel sepeda motor. Industri sepeda motor nasional sendiri mencatatkan pertumbuhan 2 persen dengan total penjualan 6,3 juta unit.
Sebagai salah satu main dealer terbesar di Indonesia, MPM berkontribusi sekitar 11 - 12 persen terhadap angka penjualan nasional tersebut. Perusahaan menargetkan kontribusi ini dapat dipertahankan stabil pada tahun mendatang, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri motor nasional yang diperkirakan berkisar pada 1 - 6 persen.
Pada lini distribusi, pendapatan dari penjualan motor naik 14 persen, sementara pertumbuhan pada sisi ritel bahkan lebih tinggi hingga mencapai 21 persen. Peningkatan tersebut didorong oleh kombinasi antara peningkatan volume penjualan dan kenaikan harga jual sepeda motor.
Selain itu, pendapatan dari layanan purna jual (aftersales) juga turut memberikan kontribusi positif, dengan pertumbuhan masing-masing 4 persen dari sisi distributor dan 11 persen dari sektor ritel, yang didukung oleh peningkatan pendapatan dari layanan servis.
Kinerja positif juga ditorehkan oleh sektor asuransi melalui anak perusahaan MPMInsurance. Pendapatan premi bersih tumbuh 7 persen, terutama didukung oleh performa apik dari lini bisnis properti, engineering, general accident, dan marine health.
Kendati demikian, pendapatan dari segmen kendaraan bermotor turun 5 persen akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing. Di sisi lain, beban klaim mengalami kenaikan 12 persen akibat lonjakan klaim dari properti dan AKN.