Pengertian, Komponen, dan Tips Penyusunan Annual Report Perusahaan

Sesuai namanya, annual report atau laporan tahunan adalah laporan komprehensif yang memberikan informasi detail menganai aktivitas perusahaan selama satu tahun terakhir atau periode-periode sebelumnya.

Laporan yang biasa disiapkan pada akhir tahun fiskal ini bisa juga disebut ringkasan keuangan dari aktivitas perusahaan sepanjang tahun bersama dengan analisis manajemen atas posisi keuangan perusahaan saat ini dan rencana masa depan.

Meskipun begitu, isi annual report harus lebih lengkap dari laporan keuangan, karena memberikan pandangan yang lebih mendetail tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk informasi yang lebih lengkap kepada pembacanya.

Berdasarkan peraturan yang berlaku, sebagian besar perusahaan di Indonesia–terutama perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham–harus menyiapkan dan mengungkapkan annual report. Bahkan, beberapa diharuskan untuk membuat laporan sesuai dengan interval waktu tertentu (misalnya per kuartal maupun semester).

Kini, annual report wajib diperiksa oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan biasanya diterbitkan bersamaan dengan sustainability report atau laporan mendetail lain tentang seluk beluk keberlanjutan perusahaan. Sehingga, laporan ini tak hanya dapat dilihat investor, tapi juga masyarakat umum dan para stakeholder.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang komponen penysusun yang spesifik dari annual report, perlu diketahui bahwa isinya dapat bervariasi antara satu perusahaan dengan lainnya. Meski demikian, sebagian besar annual report punya beberapa bagian penting yang sama. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

• Surat kepada Pemegang Saham.
• Ikhtisiar Produk
• Highlight Laporan Keuangan dan Kondisi Keuangan Perusahaan dari Tahun ke Tahun.
• Laporan Direksi
• Analisis dan Pembahasan Manajemen.
• Informasi Saham Perseroan
• Laporan Auditor
• Catatan Manajemen dalam Laporan Keuangan dan Kontrol Internal.
• Catatan untuk Akun
• Pernyataan Auditor terhadap Laporan Keuangan.
• Laporan Keuangan, bagian ini mencakup: Neraca (Laporan Posisi Keuangan), Laporan Laba Rugi, Ekuitas Pemegang Saham, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan, maupun Daftar Nama Direktur dan Komisaris.

Cermati menuliskan 4 fungsi utama dari annual report, sebagai berikut:

• Sebagai informasi bagi para pengguna eksternal perusahaan yang ingin melihat isi dari kondisi keuangan dari perusahaan secara lebih detail. Pada umumnya, annual report dikemas secara lebih menarik dan komunikatif, daripada sebuah Laporan keuangan.
• Hasil rangkuman lengkap segala aktivitas operasional perusahaan, supaya pihak eksternal dapat lebih mempertimbangkan nilai efektivitas investasi terhadap perusahaan itu tersebut.
• Memberitahukan kepada publik tentang inovasi dan berbagai rencana yang ingin perusahaan lakukan di masa depan.
• Sebagai alat publikasi kepada para para pihak eksternal terkait informasi terperinci yang ada dalam suatu perusahaan.

Laporan sudah identik dengan kumpulan data-data dan pembahasan yang membosankan. Oleh karena itu, dalam mengoptimalkan fungsi annual report, perusahaan tidak boleh sembarangan. Apalagi, hal ini berhubungan dengan keberlangsungan perusahaan di mata para investor yang sudah dan akan menanamkan modalnya di perusahaan. Kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Pastikan informasi yang disampaikan dalam annual report sudah lengkap dan jelas.
   Annual report harus berisi informasi selengkap mungkin mengenai perusahaan/bisnis yang dijalankan. Selain itu, informasi ini juga harus bisa menjelaskannya dengan baik dan mudah dimengerti, mulai dari riwayat perusahaan, profil bisnis, visi dan misi, milestone, dan informasi lainnya.
2. Soroti pencapaian perusahaan.
   Pencapaian ini tak selalu tentang pendapatan, tapi juga hal-hal lain yang berdampak positif pada keberlangsungan perusahaan. Informasi-informasi pendukung dan testimoni juga bisa disertakan agar annual report terlihat lebih dinamis dan menarik.
3. Visualisasi angka lewat infografis.
   Bagian ini penting untuk diperhatikan, mengingat banyak pembaca yang enggan membaca angka dan merasa rumit untuk memahami kumpulan angka-angka. Dengan infografis, maka penyampaian laporan angka-angka akan semakin mudah dipahami dengan cepat dan lebih menarik, apalagi bila infografisnya disesuaikan dengan karakteristik perusahaan.
4. Menggunakan tema yang sesuai.
   Hal ini berkaitan dengan tampilan laporan yang sebaiknya mengadopsi berbagai elemen–warna, desain, foto, ilustrasi, dan lainnya–yang sesuai dengan karakter perusahaan. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan adanya profesionalitas yang tinggi.
5. Menyajikan laporan dengan interaktif
   Hal ini mungkin lebih bisa diterapkan dengan menghubungkan laporan cetak atau digital dengan berbagai platform lain, yang bisa diakses melalui fitur-fitur QR Code atau penggunaan link tertentu yang langsung terhubung dengan server penyedia data-data terkait.