8 Perbedaan Dividen dan Capital Gain, Investor Wajib Tahu

- Dividen berasal dari laba bersih perusahaan, sementara capital gain dari selisih harga beli dan jual saham.
- Pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan direksi, sedangkan capital gain dipengaruhi oleh dinamika pasar.
- Dividen diperoleh secara berkala tanpa menjual saham, sementara capital gain hanya terealisasi saat saham dijual.
Dalam dunia investasi saham, terdapat dua sumber utama keuntungan yang biasa diperoleh investor, yaitu dividen dan capital gain. Keduanya sama-sama memberikan nilai tambah terhadap portofolio investasi.
Hanya saja, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi sumber, waktu realisasi, hingga perlakuan perpajakan.
Untuk itu, memahami perbedaan dividen dan capital gain sangat penting untuk menyusun strategi investasi yang selaras dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Mari simak penjelasan lengkap mengenai perbedaan utama dividen dan capital gain berikut! Sebagai investor, Anda perlu mengetahui perbedaan ini.
1. Sumber keuntungan
Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pembagian laba berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki.
Sementara itu, capital gain berasal dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Misalnya, seorang investor membeli saham di harga tertentu dan menjualnya pada harga yang lebih tinggi, maka selisih tersebut merupakan capital gain.
2. Dasar pemberian
Perbedaan dividen dan capital gain bisa dilihat dari dasar pemberiannya juga. Pembagian dividen saham dilakukan berdasarkan keputusan direksi dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Jadi, dividen merupakan refleksi langsung dari kinerja keuangan perusahaan yang positif. Perusahaan yang mampu menjaga konsistensi pembayaran dividen biasanya memiliki fundamental yang kuat dan stabil.
Di sisi lain, keuntungan dari capital gain tidak berkaitan langsung dengan laba perusahaan. Namun, labanya lebih dipengaruhi oleh dinamika pasar.
3. Waktu terealisasinya keuntungan
Keuntungan dari dividen biasanya diperoleh secara berkala sesuai kebijakan perusahaan, misalnya setiap kuartal atau setahun sekali. Investor tidak perlu menjual saham untuk mendapatkan dividen.
Selama masih memegang saham saat tanggal cum-dividen, maka dividen tetap akan diterima. Hal ini memungkinkan investor memperoleh pendapatan pasif sambil mempertahankan kepemilikan atas saham.
Sebaliknya, capital gain baru dapat terealisasi ketika investor menjual saham yang dimiliki. Selama saham belum dijual, keuntungan tersebut masih bersifat potensial (unrealized gain).
Misalnya, Anda membeli saham pada harga Rp10.000 per lembar dan menjualnya pada harga Rp15.000. Capital gain yang diperoleh adalah Rp5.000 per lembar saham. Jika tidak dijual, keuntungan tersebut belum benar-benar menjadi milik Anda.
4. Kepastian perolehan
Dividen memiliki karakteristik lebih pasti, khususnya jika investor memilih saham dari perusahaan dengan rekam jejak baik.
Saham jenis ini sering disebut sebagai saham dividen. Investor yang mengincar pendapatan rutin cenderung memilih saham dengan profil pembagian dividen yang stabil.
Sementara itu, capital gain bersifat lebih spekulatif. Artinya, tidak ada jaminan harga saham akan selalu naik.
Fluktuasi harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro, tren industri, dan sentimen pasar. Oleh karena itu, investor yang mengandalkan capital gain harus lebih aktif dalam memantau pergerakan harga dan melakukan analisa pasar.
5. Pengaruh harga saham
Perbedaan dividen dan capital gain bisa diperhatikan berdasarkan pengaruh harga saham. Dividen tidak secara langsung dipengaruhi oleh naik-turunnya harga saham di pasar.
Sebuah perusahaan tetap dapat membagikan dividen selama memiliki laba dan arus kas yang memadai, meskipun harga sahamnya sedang melemah. Oleh karena itu, dividen dapat menjadi sumber keuntungan yang relatif stabil.
Sebaliknya, capital gain sangat bergantung pada fluktuasi harga saham. Kenaikan harga saham akan menghasilkan capital gain apabila investor menjual saham tersebut.
Apabila terdapat penurunan harga, bisa menyebabkan potensi capital loss. Ini berarti jika investor mengincar capital gain, harus mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menjual agar memperoleh hasil maksimal.
6. Pengenaan pajak
Di Indonesia, baik dividen maupun capital gain dikenakan pajak. Dividen dari saham perusahaan dalam negeri dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 10%. Pajak ini umumnya langsung dipotong oleh pihak sekuritas atau emiten sebelum dana dividen disalurkan kepada investor.
Sementara itu, capital gain dari saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dikenakan pajak dalam bentuk pajak transaksi. Setiap penjualan saham dikenai pajak sebesar 0,1% dari nilai bruto transaksi.
Pajak dari capital gain dipotong secara otomatis oleh perusahaan sekuritas saat transaksi dilakukan.
Perlu dicatat, bila capital gain diperoleh dari aset selain saham seperti properti atau obligasi, maka tarif dan mekanisme pengenaan pajaknya berbeda. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Direktorat Jenderal Pajak.
7. Pengaruh terhadap nilai investasi
Dividen memberikan arus kas masuk secara langsung ke rekening investor. Namun, setelah tanggal pembagian dividen (ex-dividend date), harga saham akan mengalami penyesuaian turun sebesar nilai dividen yang dibagikan.
Hal ini bersifat teknis dan mencerminkan bahwa nilai dividen sudah keluar dari harga saham.
Di sisi lain, capital gain meningkatkan nilai portofolio secara keseluruhan tanpa ada pengurangan langsung seperti pada dividen. Selama harga saham meningkat dan belum dijual, nilai kekayaan investor secara nominal bertambah.
8. Strategi investasi yang berbeda
Investor yang mengutamakan pendapatan pasif dan stabilitas biasanya lebih tertarik pada saham yang rutin membagikan dividen. Strategi ini cocok bagi investor konservatif atau Anda yang ingin menikmati hasil investasi secara berkala.
Sebaliknya, investor yang mencari pertumbuhan aset dalam jangka panjang cenderung fokus pada capital gain. Strategi ini lebih aktif dan dinamis karena mengandalkan analisa teknikal maupun fundamental untuk menangkap peluang dari fluktuasi harga saham.
Biasanya, investor agresif akan melakukan rotasi saham secara lebih aktif demi memaksimalkan capital gain.
Demikian perbedaan dividen dan capital gain. Baik dividen maupun capital gain memiliki keunggulan masing-masing dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan finansial Anda.
Bagi investor pemula, memulai dari saham-saham dividen yang stabil bisa menjadi langkah yang aman. Seiring bertambahnya pengetahuan dan pengalaman, Anda dapat mulai mengeksplorasi saham-saham dengan potensi capital gain lebih tinggi.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk membantu Anda berinvestasi!