Rupiah Sedikit Menguat, IHSG Diprediksi Kembali Naik

Jakarta, FORTUNE - Analis memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada Rabu (7/5), setelah ditutup naik 0,97 persen kemarin sore.
Binaartha Sekuritas menjelaskan IHSG telah menembus di atas fraktal 6.908, yang merupakan pertanda positif untuk proyeksi jangka menengah. Tren naik saat ini, yaitu wave [a], masih berpotensi untuk berlanjut hingga mendekati 7.041 sebagai resisten berikutnya.
"Level support yang menopang tren naik wave [a] saat ini adalah di level 6.765," kata Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova dalam riset hariannya.
Level support IHSG berada di 6.765, 6.708, 6.640, dan 6.585. Sementara level resistennya di 6.908, 7.041, dan 7.174. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Ivan memprediksi IHSG hari ini menguat di kisaran 6.870 dan 6.935. Daftar saham yang ia soroti adalah PGAS, PTBA, SMGR, TLKM, dan UNVR.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara support 6.850, pivot 6.900, dan resisten 6.950. Saham-saham pilihan mereka adalah INCO, HRUM, TINS, MDKA, dan DOID.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy K mencatat, IHSG masih melanjutkan rally dengan penguatan hampir 1 persen pada Selasa (6/5). Bersamaan dengan penguatan tersebut, IHSG menutup gap ke 6.870 sekaligus mencatat resistance breakout di 6.875.
Secara teknikal, terdapat peningkatan volume dan nilai transaksi pada Selasa sebagai validasi penembusan level resisten tersebut. "Akan tetapi, perlu diwaspadai net sell investor asing sebesar Rp200 miliar kemarin," kata Valdy dalam risetnya.
Pelaku pasar di Indonesia juga mengantisipasi pengumuman hasil FOMC pada 8 Mei 2025 dini hari. Jelang pertemuan tersebut nilai tukar rupiah relatif stabil di kisaran Rp16.400 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat dari kisaran Rp16.850 per dolar AS pada pekan lalu.
Salah satu katalis penguatan itu adalah peluang tercapainya kesepakatan dagang, termasuk prospek negosiasi AS dengan Tiongkok yang mulai mencuat sejak pekan terakhir April 2025.
Dari dalam negeri, BI dijadwalkan merilis posisi cadangan devisa per akhir April 2025 pada Rabu (6/5). Posisi cadangan devisa diperkirakan tidak banyak berubah dan masih setara dengan 6 bulan impor.