MARKET

Pasar Optimistis Suku Bunga The Fed Tak Agresif, IHSG Diramal Naik

IHSG diprediksi menguat asejalan sentimen global.

Pasar Optimistis Suku Bunga The Fed Tak Agresif, IHSG Diramal NaikProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
14 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bali, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi naik, Senin (14/11). Pergerakan akan ditopang oleh optimisme pasar akan kebijakan The Fed yang tak lagi menaikkan suku bunga secara agresif seiring melandainya inflasi.

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, sentimen positif juga datang dari dalam negeri, yakni musim pengumuman kinerja emiten pada kuartal ketiga 2022. "Candlestick membentuk higher high dan higher low dan golden cross pada MA5 dan MA20 mengindikasikan potensi penguatan," jelasnya dalam riset.

Ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang support 7.052 dan 7.015. Sedangkan, resisten di rentang 7.116 dan 7.143.

Di sisi lain, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG sedang mencoba mendobrak rentang konsolidasi wajar setelah sempat tertekan. Sentimen positif juga masih mendukung IHSG, datang dari aliran modal masuk secara year to date. "Hal itu menunjukkan minat investor terhadap pasar modal Indonesia masih besar," katanya dalam riset. 

Namun, bila IHSG tak mampu bertahan di atas resisten terdekat, maka risiko koreksi wajar makin membesar. Dus, peluang kenaikan hari ini masih terbatas.

Dengan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang 7.032 sampai dengan 7.141. Saham-saham pilihannya, yakni ICBP, AALI, SMGR, CTRA, BBRI, KLBF, AKRA, dan BMRI. Sementara itu, Dennies merekomendasikan saham MPPA, SMRA, CTRA, MEDC, TOWR, BBCA, WIKA, dan MDKA.

Analisis teknikal IHSG hari ini

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG menguat dengan menguji resisten fraktal 7.128. Kenaikan di atas level tersebut akan mengonfirmasi pembentukan wave (c) dari [x], sesuai skenario alternatif.

"Tapi, IHSG bisa melanjutkan struktur koreksi wave ii jika tetap di bawah 7.128," katanya dalam riset.

Pada level support, IHSG diperkirakan melaju di kisaran 6.937, 6.892, dan 6.803. Sementara itu, resisten di level 7.100, 7.128 hingga 7.137, serta 7.200. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. 

Saham-saham pilihan Ivan meliputi ASII, BBRI, BRPT, HRUM, dan INKP.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 1,75 persen ke level 7.089,20 pada perdagangan Jumat (11/11) sejalan penguatan bursa saham AS dan Eropa akibat data inflasi AS mulai melandai. Ini diharapkan bisa meredakan keagresifan The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga.

Adapun, akhir pekan lalu Dow Jones ditutup 33,715.37 (+3.70%), NASDAQ ditutup 11,114.15 (+7.35%), S&P 500 ditutup 3,956.37 (+5.54%). Data inflasi mendorong para trader menyesuaikan taruhan kenaikan suku bunga mereka, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan Desember, menjadi sekitar 85 persen dari 52 persen.

Related Topics