IHSG Diwarnai Rilis Data Ekonomi, Naik atau Lanjut Koreksi?
Rilis data ekonomi datang dari pasar global hingga nasional.

Fortune Recap
- IHSG diperkirakan melanjutkan koreksi pada Selasa (19/3) setelah ditutup melemah ke level 7.302 kemarin.
- Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG menguji level support di 7.275 hari ini dengan pivot di 7.350 dan resisten di 7.375.
- Data ekonomi global dan regional serta fluktuasi nilai tukar rupiah mempengaruhi pergerakan IHSG, sementara Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham INKP, UNVR, MYOR, ERAA, EXCL, BFIN.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan melanjutkan koreksi pada Selasa (19/3), setelah ditutup melemah ke level 7.302 kemarin (18/3) sore.
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG hari ini dibayangi oleh rilis data ekonomi global dan regional. Ia memproyeksikan IHSG menguji level support di 7.275 hari ini. Level pivot IHSG berada di 7.350, sedangkan resistennya di 7.375.
Ia menilai, koreksi IHSG kemarin sore terjadi setelah berhasil menembus support dinamis MA 20. "Secara teknikal, Stochastic RSI turun dari area overbought menuju area pivot, dan terjadi deathcross pada MACD diiringi dengan negative slope yang melebar," jelas Valdy dalam riset harian.
Dari sisi global, pasar sedang mengamati serangkaian data ekonomi . Di kawasan Eropa misalnya, pasar menanti rilis ZEW Economic Sentiment Index untuk bulan Maret, yang mana pada bulan sebelumnya berada level 24,00.
Di sisi lain, Jerman juga akan merilis data ZEW Economic Sentiment Index untuk bulan Maret. Konsensus memproyeksikan kenaikan tipis menjadi 20,10.
Namun, fokus tidak hanya terbatas pada Eropa, karena dari Amerika Serikat (AS), data building permits pada Februari 2024 diproyeksikan tumbuh mencapai US$1.5 juta, naik dari angka sebelumnya sebesar US$1.49 juta.
"Ini menandai potensi pemulihan yang kuat dalam aktivitas pembangunan di negara tersebut," ujar Valdy.
Sementara itu, dari regional, pasar sedang menantikan rilis data suku bunga Jepang yang diperkirakan membaik menjadi 0,00 persen dari sebelumnya -0,10 persen. Hal itu didorong oleh pertumbuhan GDP annualized kuartal IV 2023 Jepang yang mencapai 0,40 persen, dari kuartal sebelumnya yang berada pada level -3.20 persen.
Ia menyebut, "Peningkatan ini memberikan sinyal yang positif serta menunjukkan potensi pemulihan setelah periode kontraksi ekonomi yang signifikan."
Pada perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham berikut ini: INKP, UNVR, MYOR, ERAA, EXCL, dan BFIN.
Berbeda dengan Valdy, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG menguat, mendekati pengumuman kebijakan suku bunga acuan terbaru dari Bank Indonesia (BI) dan The Fed.
BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa-Rabu, 19--20 Maret 2024. Begitu pula dengan The Fed yang akan melakukan hal serupa di pekan ini.
William menilai, IHSG saat ini masih ada di rentang konsolidasi wajar. Keputusan terkait suku bunga acuan akan mewarnai laju IHSG dalam waktu dekat.
Sentimen lain datang dari fluktuasi nilai tukar rupiah. "[Serta] masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2024, yang turut menopang pola gerak IHSG sampai saat ini," ujar William dalam riset harian.
Ia memperkirakan IHSG melaju di kisaran support 7.272 dan resisten di 7.357. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: LSIP, SMRA, AKRA, JSMR, BBRI, GGRM, UNVR, dan AALI.