Jelang Rilis Data Inflasi dan Cadev, IHSG Diprediksi Naik
Meskipun peluang kenaikannya diperkirakan terbatas.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik terbatas, Senin (2/10), setelah ditutup menguat tipis 0,03 persen ke level 6.939,89.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, akan ada sentimen positif dari pengumuman data ekonomi berupa cadangan devisa, yang diprediksi masih di kondisi stabil. Ia menilai, hal itu dapat menopan pola gerak IHSG sampai beberapa waktu ke depan.
Kendati demikian, IHSG juga dibayangi oleh sentimen negatif akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Ditambah lagi, dengan adanya capital outflow secara ytd (year to date), yang masih perlu investor tinjau dan waspadai.
"Sehingga, hari ini IHSG masih akan relatif bergerak sideways," tulis William dalam riset harian.
Ia memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.889 dan resisten di level 7.054. Saham-saham yang ia soroti, terdiri dari: AKRA, ASII, PWON, BMRI, TLKM, ICBP, ITMG, dan BBNI.
Lebih lanjut, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG akan menguat terbatas di kisaran support 6.935 dan resisten di 6.973 walaupun volatilitas masih bisa bertambah sehingga berpeluang terjadi koreksi.
Salah satu sentimennya akan datang dari rilis data indeks manufaktur Indonesia dan inflasi pada September 2023 pada hari ini. Tim Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menulis, "Indeks manufaktur September diprediksi lebih rendah dari bulan sebelumnya, yakni 53,9 atau tumbuh melambat, tapi masih di fase ekspansi."
Dengan adanya tekanan dari pasar global akibat ketidakpastian pemulihan ekonomi Cina, permintaan luar negeri terhadap ekspor Indonesia juga akan tertekan. Tapi, hal itu merupakan bukti, masih ada pertumbuhan permintaan di pasar domestik yang tergambar pada membaiknya sektor manufaktur, menurut tim Pilarmas.
Dari segi inflasi, Pilarmas memprediksi angka kenaikannya masih ada di fase terkendali karena masih berada di kisaran target Bank Indonesia sepanjang 2023, yakni 3,01±1 persen.
Analisis teknikal: rawan terkoreksi
Berdasarkan analisis teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyebut, penutupan IHSG pekan lalu masih di bawah garis SMA-20 pada chart hariannya. Ia memperkirakan IHSG bisa melanjutkan pergerakan dengan target terdekat di level 6.861. Yang mana menurutnya, itu bisa terjadi jikalau IHSG menembus level 6.900.
Level support IHSG adalah 6.900, 6.861, dan 6.804. Sementara itu, resistennya berada di 7.000, 7.058, dan 7.118. Indikator MACD mengindikasikan momentum bearish.
Ivan sendiri menyoroti saham-saham ITMG, SMGR, dan UNTR pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, MNC Sekuritas menilai, selama IHSG belum bisa menembus area resisten di 7.046, maka posisinya masih rawan menuju area support di 6.900 dan akan bergerak ke kisaran 6.747-6.861.
Support IHSG berada di level 6.900 dan 6.823, sedangkan resistennya di 7.046 dan 7.080. Empat saham pilihan MNC Sekuritas, yakni: AKRA, BMRI, INDY, dan LSIP.