MARKET

Jelang Rilis Data Inflasi dan Cadev, IHSG Diprediksi Naik

Meskipun peluang kenaikannya diperkirakan terbatas.

Jelang Rilis Data Inflasi dan Cadev, IHSG Diprediksi NaikProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
02 October 2023

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik terbatas, Senin (2/10), setelah ditutup menguat tipis 0,03 persen ke level 6.939,89. 

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, akan ada sentimen positif dari pengumuman data ekonomi berupa cadangan devisa, yang diprediksi masih di kondisi stabil. Ia menilai, hal itu dapat menopan pola gerak IHSG sampai beberapa waktu ke depan.

Kendati demikian, IHSG juga dibayangi oleh sentimen negatif akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Ditambah lagi, dengan adanya capital outflow secara ytd (year to date), yang masih perlu investor tinjau dan waspadai.

"Sehingga, hari ini IHSG masih akan relatif bergerak sideways," tulis William dalam riset harian.

Ia memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.889 dan resisten di level 7.054. Saham-saham yang ia soroti, terdiri dari: AKRA, ASII, PWON, BMRI, TLKM, ICBP, ITMG, dan BBNI.

Lebih lanjut, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG akan menguat terbatas di kisaran support 6.935 dan resisten di 6.973 walaupun volatilitas masih bisa bertambah sehingga berpeluang terjadi koreksi.

Salah satu sentimennya akan datang dari rilis data indeks manufaktur Indonesia dan inflasi pada September 2023 pada hari ini. Tim Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menulis, "Indeks manufaktur September diprediksi lebih rendah dari bulan sebelumnya, yakni 53,9 atau tumbuh melambat, tapi masih di fase ekspansi."

Dengan adanya tekanan dari pasar global akibat ketidakpastian pemulihan ekonomi Cina, permintaan luar negeri terhadap ekspor Indonesia juga akan tertekan. Tapi, hal itu merupakan bukti, masih ada pertumbuhan permintaan di pasar domestik yang tergambar pada membaiknya sektor manufaktur, menurut tim Pilarmas.

Dari segi inflasi, Pilarmas memprediksi angka kenaikannya masih ada di fase terkendali karena masih berada di kisaran target Bank Indonesia sepanjang 2023, yakni 3,01±1 persen.

Analisis teknikal: rawan terkoreksi

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.