MARKET

Jelang Rilis Kinerja 2023, Saham GOTO Betah di Zona Merah

Bagaimana proyeksi kinerja GOTO pada 2023?

Jelang Rilis Kinerja 2023, Saham GOTO Betah di Zona MerahIlustrasi GoTo. (ShutterStock/Poetra.RH)
19 March 2024

Fortune Recap

  • Saham GOTO melemah 1,37% ke Rp72 per saham menjelang pengumuman kinerja GOTO pada 2023 malam nanti.
  • Volume transaksi atas saham GOTO mencapai 2,26 miliar saham dengan nilai transaksi Rp164 miliar.
  • Direktur Utama GoTo menyatakan perseroan meraih EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 1,37 persen ke Rp72 per saham, Selasa (19/3) sore, menjelang pengumuman kinerja GOTO pada 2023 malam nanti.

Per pukul 15.03 WIB, volume transaksi atas saham GOTO berjumlah 2,26 miliar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp164 miliar dengan frekuensi transaksi 18.100 kali.

Sejak awal perdagangan 2024, harga saham GOTO telah tergerus 17,24 persen dari level Rp84 per saham. Dalam sebulan terakhir, koreksi sahamnya mencapai 14,29 persen.

Perihal kinerja, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengatakan perseroan telah meraih EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023. 

Dalam paparan publik insidentil pada akhir Februari lalu, dia mengatakan posisi kas GoTo semakin kuat dengan tercapainya adjusted EBITDA positif itu. 

Dengan keberhasilan GOTO meraih EBITDA yang disesuaikan positif pada akhir 2023, tim analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan EBITDA yang disesuaikan GOTO sekitar minus Rp4,5 triliun (lower end) dan minus Rp3,8 triliun (higher end) sepanjang 2023.

"Berdasarkan data itu, kami mengharapkan pendapatan GOTO meningkat secara spesifik dari segmen yang berpotensi tumbuh signifikan, seperti layanan finansial dan on-demand services (ODS) karena take rate yang lebih tinggi," kata analis MASI, Christopher Rusli, dalam riset yang dikutip pada Selasa (19/3).

Pada 2024, MASI memprediksi segmen ODS mencetak pendapatan Rp17,36 triliun; segmen e-commerce menghasilkan Rp10,94 triliun; dan segmen fintech Rp3,27 triliun.

Lebih lanjut, Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan, mengatakan GOTO berpeluang menghapus Tokopedia dari laba dan rugi konsolidasinya setelah akuisisi 75 persen saham Tokopedia oleh TikTok. Sehingga, itu akan membantu mengurangi kerugian bersih pada masa mendatang.

"Dan dengan hadirnya TikTok, kami harap Tokopedia dapat membukukan EBITDA positif, yang akan berkontribusi terhadap keuntungan GOTO," katanya dalam riset.

Kendati demikian, transaksi itu juga diiringi oleh faktor risiko. Menurut Farras, GOTO mungkin harus menurunkan nilai good will, yang akan semakin menurunkan nilai buku.

Sebelumnya, Samuel Sekuritas memperkirakan GOTO mengantongi pendapatan Rp12,69 triliun pada 2023 dan Rp19,19 triliun pada 2024.

EBITDA yang disesuaikannya diproyeksi mencapai minus Rp9,40 triliun pada 2023 dan minus Rp1,55 triliun pada 2024.

Rugi bersih GOTO juga diprediksi membaik jadi minus Rp11,42 triliun pada 2023 dan minus Rp4,18 triliun pada 2024.

Efisiensi biaya GOTO

Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo, melaporkan GoTo telah mengurangi biaya operasional 19 persen (YoY) pada kuartal III-2023. Selain itu, perseroan pun mengurangi biaya cloud dan infrastruktur IT lebih dari 25 persen, bagian terbesar dari beban pokok.

"Ini menghasilkan total penghematan biaya per tahun untuk beban operasional tetap dan biaya cloud dan IT sebesar Rp2,5 triliun," ujarnya.

Pada bisnis on-demand services (ODS), EBITDA yang disesuaikan GOTO membaik sebesar 596 poin (YoY), sebagai persentase dari GTV.

Sementara itu, bisnis financial technology perseroan pun diprediksi tumbuh signifikan seiring dengan naiknya adopsi keuangan digital. Terakhir, bisnis e-commerce GOTO pun diharapkan terus mencatatkan arus kas positif, khususnya setelah akuisisi saham oleh TikTok.

Related Topics