Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan pertumbuhan nilai transaksi bruto (GTV) 46 persen (yoy) pada triwulan pertama 2022. Nominalnya mencapai Rp140 triliun. Apa faktor pendukungnya?
CEO GOTO, Andre Soelistyo, juga menambahkan pendapatan kotor perseroan pun melonjak 53 persen (yoy) menjadi Rp5 triliun. Capaian itu menggambarkan kenaikan take rate GOTO dari 3,5 persen (kuartal pertama 2021) menjadi 3,7 persen.
Itu berkat inisiatif monetisasi lini bisnis e-commerce dan on-demand, upaya peningkatan value added service, serta rilis produk dan layanan premium. Efisiensi juga punya peran krusial di balik pertumbuhan tersebut.
“Seiring kami makin memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform, serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GOTO,” jelas Andre, dikutip Selasa (31/5).
Pertumbuhan GTV sesuai segmen
Di balik kenaikan GTV GOTO, lini bisnis apa saja yang banyak berkontribusi? Pertama, bisnis layanan on-demand seperti mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan pokok, dan logistik; dengan kontribusi Rp50,31 triliun pada 2021. Itu naik 25,21 persen (yoy) dari Rp40,18 triliun. Per kuartal pertama 2022, GTV pun tumbuh 44 persen (yoy) menjadi Rp14,9 triliun.
Untuk e-commerce, Tokopedia mencatatkan kenaikan GTV senilai 28 persen (yoy) menjadi Rp65,1 triliun pada awal 2022. Itu berkat akuisisi pengguna baru, penawaran silang pengguna antarplatform, serta bertambahnya frekuensi pesanan per pengguna sebesar 10 persen (yoy).
Selain itu, layanan finansial GOTO juga melihat pertumbuhan GTV 91 persen (yoy) menjadi Rp77,5 triliun pada triwulan 2022. Pengguna GoPay, alat pembayaran utama di ekosistem GOTO, mencatatkan pertumbuhan 55 persen (yoy) jumlah pengguna di waktu yang sama.
Target GOTO pada 2022
GOTO berambisi mendongkrak pendapatan brutonya pada kuartal kedua 2022 ke rentang Rp5,3 triliun hingga RP5,6 triliun. Sementara untuk GTV ditargetkan mencapai Rp142 triliun hingga Tp150 triliun. “Kira-kira range-nya sekitar segitu,” ujarnya dalam pemaparan kinerja GOTO kemarin petang.
Ia yakin pertumbuhan berkat monetisasi masih akan berlanjut. Ditambah lagi dengan sinergi investasi perseroan yang dapat menyokong efisiensi biaya operasional. Dengan demikian, akselerasi menuju profitabilitas bakal mejadi konsentrasi perseroan.
Khusus untuk panduan 2022 secara menyeluruh, GOTO bakal menjabarkannya dalam earning call kuartal kedua 2022. Demikian menurut Andre.