MARKET

Rights Issue SIG Group (SMGR) Rampung, Raup Rp5,4 T

Total pesanan rights issue mencapai 96,9 persen.

Rights Issue SIG Group (SMGR) Rampung, Raup Rp5,4 TIlustrasi pekerja Semen Indonesia Group. (Website SMGR)
28 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG telah merampungkan pelaksanaan rights issue, dengan jumlah pemesanan senilai 96,9 persen dari seluruh transaksi. Perseroan pun berhasil menghimpun Rp5,4 triliun dana dari aksi tersebut.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, publik menyerap 93,69 persen saham rights issue sampai akhir periode transaksi. Itu setara 388.403.084 saham baru bernilai Rp2,56 triliun. Adapun, SIG menerbitkan saham baru sejumlah 414.598.313 lembar saham dalam aksi korporasi tersebut.

“Ini menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pemegang saham publik,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (28/12).

Selain publik, negara pun melakukan penyertaan modal melalui transaksi inbreng. Dalam kata lain, pemerintah mengalihkan kepemilikan 7,49 miliar saham Seri B yang bernilai Rp2,84 triliun (75,51 persen) Semen Baturaja kepada SIG.

Vita berujar, “Kesuksesan rights issueini menjadi motivasi bagi kami terus bertumbuh di tengah kondisi industri semen yang kompetitif. Kami akan selalu berupaya membukukan kinerja positif.”

Informasi tentang rights issue dan kinerja SMGR secara ringkas

Sebelumnya, SIG mengumumkan pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan melepas maksimal 846,22 juta saham Seri B baru bernilai nominal Rp100 per lembar. Harga pelaksanaannya Rp6.600 per lembar. Artinya, maksimal dana yang bisa didapat mencapai Rp5,58 triliun.

Melansir prospektus, setiap pemegang 100 juta sahm lama SMGR yang tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal terakhir pencatatan berhak atas 14,26 juta HMETD. Yang mana satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru sesuai harga penawaran.

Adapun, aksi korporasi tersebut termasuk salah satu langkah SIG dalam menopang kinerja. Khususnya untuk urusan ekspansi bisnis dan program-program terkait ESG.

Adapun, pada paruh pertama 2022, SMGR membukukan pendapatan Rp15,9 triliun, turun 2,1 persen (YoY). Meski ASP meningkat, volume penjualannya menurun 12 persen menjadi 17 juta ton. Laba kotornya juga turun akibat kenaikan biaya bahan bakar dan energi. “Kendati hasil keseluruhan di bawah ekspektasi dan konsensus kami, bottom line tetap membaik setiap tahunnya,” tulis Analis BRI Danareksa Sekuritas, Muhammad Naufal Yunas dalam riset.

Ia memangkas asumsi pertumbuhan volume penjualan SMGR pada 2022 dari 3 persen menjadi 0,5 persen, lalu meningkatkan asumsi kenaikan ASP dari 4 persen menjadi 6 persen. Ditambah dengan kenaikan harga bahan bakar, ia memproyeksikan laba bersih SMGR turun 24 persen dari Rp2,6 triliun menjadi Rp2,2 triliun pada 2022.

Pada perdagangan Rabu, saham SMGR ditutup stagnan di level 6.675, walau sempat menghijau pada sesi pembukaan pagi. Data RTI menunjukkan volume transaksi berjumlah 10,40 juta saham, dengan nilai transaksi Rp69,14 miliar dan frekuensi perdagangan 3.099 kali.

Related Topics