MARKET

Rugi Investasi Telkom di GOTO Tahun Lalu Capai Rp119 M

Saham Telkom terkoreksi, Selasa (26/3) pagi.

Rugi Investasi Telkom di GOTO Tahun Lalu Capai Rp119 MShutterstock/ senengmotret
26 March 2024

Fortune Recap

  • TLKM masih membukukan rugi pada investasi anak usahanya di GOTO hingga akhir 2023 sebesar Rp119 miliar.
  • Investasi ekuitas TLKM juga mencakup investasi MDI Ventures di berbagai startup IT, dengan kerugian belum direalisasi sebesar Rp514 miliar.
  • Pendapatan konsolidasi TLKM naik 1,3 persen (YoY) menjadi Rp149,2 triliun, dengan laba bersih tumbuh 18,3 persen (YoY) menjadi Rp24,6 triliun.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), emiten telekomunikasi BUMN, masih membukukan rugi pada investasi anak usahanya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hingga akhir 2023.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan Grup Telkom, jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada akhir 2023 mencapai Rp119 miliar. 

Telkom menyajikannya sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasi. 

“Per 31 Desember 2023, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp86 per saham,” demikian dikutip dari laporan keuangan konsolidasi TLKM, Selasa (26/3).

Pada Selasa pukul 10.01 WIB, saham TLKM terkoreksi 2,41 persen ke harga Rp3.640, dari harga penutupan Senin (25/3), Rp3.730.

Investasi jangka panjang lain Grup Telkom

Selain di GOTO, investasi ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi TLKM juga mencakup investasi MDI Ventures di berbagai perusahaan startup bidang informasi dan teknologi (IT).

Penambahan investasi MDI Ventures pada 2023 berjumlah Rp338 miliar.

“Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi MDI pada 31 Desember 2023 adalah Rp514 miliar,” demikian TLKM dalam laporannya.

Investasi pada obligasi konversi yang diukur pada nilai wajar lewat laba rugi adalah investasi jangka panjang milik Telkomsel dan MDI. Bentuknya adalah obligasi konversi di berbagai startup IT, yang akan dikonversi secara langsung menjadi saham saat jatuh tempo.

Bagian kumulatif rugi atas investasi pada entitas asosiasi yang tidak diakui berjumlah Rp328 miliar pada 2023 dan Rp346 miliar pada 2022.

Sepanjang 2023, TLKM meraih pendapatan konsolidasi Rp149,2 triliun atau naik 1,3 persen (YoY). Sementara itu, laba bersih TLKM tumbuh 18,3 persen (YoY) menjadi Rp24,6 triliun.

Perseroan menghabiskan belanja modal senilai Rp33,0 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan.

Alokasinya difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Anggaran tersebut juga digunakan untuk optimisasi synergy value terkait jaringan akses, infrastruktur, dan sistem IT demi peningkatan efisiensi.

TLKM juga menggunakan belanja modal untuk beberapa inisiatif besar, yang meliputi: peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini sudah berada pada orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam.

Related Topics