NEWS

Bank Dunia Nilai Positif Perekonomian RI di Tengah Situasi Sulit

Padahal situasi dunia saat ini sedang sulit dan tak menentu.

Bank Dunia Nilai Positif Perekonomian RI di Tengah Situasi SulitPresiden Jokowi menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7). (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank Dunia menilai positif perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Indonesia dianggap relatif mampu menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga pertumbuhan di level sekitar lima persen, di tengah situasi global yang serba tidak menentu.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan delegasi Bank Dunia mengimbau Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi dari sumber lain.

“Misalnya dari sumber ekspor, mereka (Bank Dunia) menyampaikan diperlukannya sebuah perbaikan secara struktural yang menekan tarif,” katanya seusai pertemuan Presiden dengan delegasi Bank Dunia, Kamis (14/7).

Bank Dunia, kata Suharso, berharap tariff barrier di Indonesia bisa dikurangi, sehingga Indonesia bisa memiliki sumber pertumbuhan selain berbagai investasi yang sudah dijalankan. Indonesia memiliki cadangan devisa yang cukup baik disertai surplus perdagangan, karena industri Indonesia bergerak di level downstream dengan mengandalkan ekspor komoditas.

Komitmen Bank Dunia

Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia dalam daftar negara penghasilan menengah ke bawah pada 1 Juli 2021.DCStockPhotography/Shutterstock

Suharso mengatakan, Bank Dunia akan terus berkomitmen pada Indonesia terkait keamanan pangan dan transisi energi. “Termasuk dalam perisapan peta jalan green economy yang sudah dilakukan secara bertahap,” katanya.

Selain itu, Bank Dunia juga menyatakan komitmennya mendukung Indonesia dalam pembiayaan energi, blue economy, food security, mangrove, dan climate change, yang mencapai kira-kira mencapai US$1,6 miliar.

Pertemuan di Istana Negara

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. (Tangkapan layar)